Rencana Turki untuk membangun tank tempur utamanya (MBT) Altay sedang terbentur masalah setelah Tumosan, yang direncanakan sebagai penyedia mesin, membatalkan kontrak dukungan teknis utama dengan AVL List GmbH Austria.
IHS Jane memberitakan bahwa pembatalan ini dilakukan setelah parlemen Austria dengan suara bulat mengadopsi mosi tidak mengikat yang memberikan embargo senjata kepada Turki pada bulan November 2016.
Keputusan itu berdampak kepada transfer teknologi (ToT) ke Turki. Austria mengambil langkah dalam menanggapi meningkatnya pelanggaran HAM di Turki sejak upaya kudeta militer yang gagal di bulan Juli 2016.
Tumosan telah ditugaskan oleh Sekretariat Industri Pertahanan (SSM) Turki untuk mengembangkan mesin MBT Altay secara lokal.
Tumosan menggandeng perusahaan Austria, AVL List pada tahun 2015 untuk memberikan ToT dan dukungan dalam pengembangan serta integrasi mesin ke dalam tank Altay. Karena adanya permasalahan yang berhubungan dengan ToT, Tumosan membatalkan kontrak dengan AVL List pada hari Selasa lalu (17/01/2017).
“Karena adanya adopsi dari pemerintah Austria menetapkan izin ekspor yang meliputi kondisi politik dalam negeri Turki… kontrak yang dicatat dan dijamin mendapatkan imbal-balik oleh perusahaan akan dibatalkan”, menurut pernyataan Tumosan dalam dokumen yang diterbitkan melalui Platform Keterbukaan Informasi Publik (KAP) Turki pada tanggal 17 Januari.
“Telah dipahami bahwa akan ada rintangan serius yang akan dihadapi perusahaan dalam hal ToT mengenai sub-komponen kritis karena sanksi yang dijatuhkan terhadap Turki baru-baru ini khususnya oleh negara-negara Uni Eropa”, tambahnya.
Pernyataan tersebut menyebutkan bahwa “Tumosan akan terus maju dengan sebanyak mungkin pengembangan mesin dari pemasok lokal”.