London – Delegasi Angkatan Bersenjata Qatar merencanakan berkunjung ke Indonesia untuk mempelajari alat utama sistem persenjataan (alutsista) strategis termasuk mengunjungi industri peralatan militer.
Dubes RI untuk Qatar, Muhammad Basri Sidehabi mengatakannya saat bertemu Kepala Strategic Studies Centre, Qatar Armed Force, Brigjen Dr Hamad Mohammed Al Marri didampingi Senior Consultant and Specialist Advisor Dr Osama Kubbar, ujar Pelaksana Fungsi Politik KBRI Doha, Boy Dharmawan kepada Antara London, Jumat.
Dalam pertemuan itu, Hamad menyambut baik kunjungan Dubes Basri yang didampingi Minister Counsellor KBRI Doha Boy Dharmawan. Hamad mengatakan Qatar berupaya meningkatkan hubungan pertahanan dengan negara-negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam khususnya Indonesia.
Dubes RI menjelaskan perkembangan produk militer yang dihasilkan PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia dan PT PAL yang telah diekpor ke berbagai negara khususnya negara-negara di kawasan ASEAN, Afrika dan berbagai negara lainnya.
Qatar tertarik mempelajari sistem persenjataan strategis termasuk mengunjungi pabrik senjata militer dan berjanji akan menghadiri pameran industri pertahanan terbesar Indo-Defence 2017 yang mempromosi produk pertahanan militer darat, laut dan aerospace.
Hamid juga mengundang Dubes Basri menghadiri Konferensi Pertahanan dan Keamanan di Qatar tanggal 5-6 Maret 2017 dan berjanji akan mempertemukan mantan anggota DPR tersebut dengan Menteri Pertahanan Qatar Dr Khalid Bin Mohammed Al Attiyah yang juga mantan pilot tempur Angkatan Udara Qatar.
Dubes RI Muhammad Basri Sidehabi merupakan mantan Pilot F-16 pertama di Indonesia, Dubes Basri berharap pertemuannya dengan Menhan Qatar berdampak positif terhadap peningkatan hubungan kedua negara khususnya di bidang pertahanan.
Dalam beberapa tahun terakhir, selain mengimpor berbagai produk alusista dari negara-negara Barat, Qatar juga mengimpor berbagai produk militer dari negara berkembang seperti Pakistan, Turki dan negara lainnya.
Saat ini Qatar mengimpor berbagai produk pakaian militer untuk Angkatan Bersenjata Qatar dari PT Sritex Indonesia.
Kawasan Timur Tengah mengimpor peralatan militer besar-besaran sekitar USD 150 miliar dalam dekade terakhir.
Qatar juga sedang melakukan diversifikasi pembelian alusista dari mancanegara.
“Hal ini tentunya membuka peluang bagi produk militer Indonesia untuk bersaing dengan produk-produk negara berkembang lainnya,” ujar Boy Dharmawan.
Antara