Batam – Manajemen Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau, menyatakan Garuda Maintenance Facility (GMF) serius mengembangkan fasilitas MRO (maintenance, repair and overhaul) pesawat dengan mengajukan permohonan lahan hingga 50 hektare.
“Mereka membutuhkan lahan 50 hektare untuk fasilitas tersebut. Namun tahap awal mereka mengajukan lahan lima hektare,” ujar General Manager Umum Bandara Hang Nadim Batam, Suwarso di Batam, 26/1/2017.
Ia mengatakan, pihak PT Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia awal pekan ini telah datang langsung untuk melihat lahan MRO di kawasan Bandara Internasional Hang Nadim Batam.
“Lokasi yang ditawarkan oleh BP Batam ada dua. Namun mereka kemungkinan besar akan membangun berdekatan dengan MRO Lion Air pada sisi kiri kawasan terminal,” kata dia.
Jika semua lancar, kata Suwarso, maka April mendatang pihak GMF sudah akan mulai membangun fasilitas tersebut.
“Mereka akan membangun secara bertahap mulai dari kawasan seluas lima hektare itu,” ujar Suwarso.
Pada awal 2012, GMF juga sudah menyatakan ingin membangun fasilias MRO di kawasan Bandara Internasional Hang Nadim Batam.
Namun rencana itu tidak ditindaklanjuti hingga ada pernyatakaan mereka membatalkan rencana tersebut dan memindahkannya ke Pulau Bintan.
Akhir-akhir ini GMF kembali melirik Bandara Internasional Hang Nadim Batam untuk membangun fasilitas tersebut.
“Mudah-mudahan ini segeraa terealisasi sehingga Hang Nadim menjadi kawasan industri berteknologi tinggi seperti yang diharapkan BP Batam,” katanya.
Sejak 2014, Lion Air Group sudah memiliki fasilitas MRO di Hang Nadim Batam diatas lahan 4 hektare yang mampu menampung 12 pesawat. Lion saat ini terus mengembangkan fasilitas tersebut dengan membangun berbagai fasilitas lain termasuk perawatan mesin pesawat.
Antara
