Sebuah frigat kelas Al Madinah milik Angkatan Laut Arab Saudi telah diserang oleh milisi Houthi kemarin saat berpatroli di sebelah barat lepas pantai Yaman di Laut Merah. (Navy Recognition, Selasa)
Milisi Houthi merilis sebuah video dengan resolusi rendah yang disertai pernyataan yang menyebut serangan dilengkapi rudal, namun pasukan koalisi yang dipimpin Arab Saudi mengkonfirmasi bahwa Frigat itu diserang oleh tiga kapal bunuh diri.
Frigat kelas Al Madinah Angkatan Laut Kerajaan Saudi setelah serangan (gambar atas). (Foto: Twitter @JosephHDempsey)
Sebuah video menunjukkan bahwa Frigat ditabrak pada bagian buritan, mengakibatkan ledakan dan kebakaran. Awak kapal mampu memadamkan api namun dua anggota awak kapal tewas dalam serangan itu sementara tiga lainnya mengalami luka-luka.
“Kapal Saudi telah melanjutkan tugas patroli di wilayah operasi, sedangkan angkatan udara dan kapal pasukan koalisi ‘terus mengejar kapal yang melarikan diri”, menurut pernyataan itu.
“Perintah dari koalisi menegaskan bahwa kelanjutan penggunaan milisi Houthi di pelabuhan Hodeida sebagai dasar bagi teroris untuk melakukan operasi adalah pengembangan serius yang akan mempengaruhi navigasi internasional dan aliran bantuan kemanusiaan serta medis ke pelabuhan bagi warga Yaman”, tambah pernyataan itu.
Ada 4 unit frigat kelas Al Madinah yang dimiliki armada Angkatan Laut Kerajaan Saudi. Mereka milik Armada Barat (Laut Merah). Frigat tersebut dibangun di Perancis pada pertengahan tahun 1980-an, memiliki bobot 2.610 ton, dilengkapi dengan 8 rudal anti-kapal Otomat, satu peluncur rudal permukaan-ke-udara Crotale yang terdiri dari 8 rudal, dilengkapi meriam utama 100 mm, dan dua meriam 40 mm, 4 tabung torpedo, dek helikopter dan hanggar untuk menampung helikopter AS565 Dauphin.
Ini bukanlah serangan pertama terhadap kapal permukaan di wilayah tersebut. Pada awal Oktober tahun lalu, Angkatan Laut Uni Emirat Arab yang mengoperasikan HSV-2 Swift diserang rudal anti-kapal C-802, sehingga menonaktifkan kapal catamaran tersebut.
Beberapa hari kemudian, kapal Angkatan Laut Amerika Serikat USS Mason (DDG-87) dan USS Nitze (DDG-94) berada di bawah serangan rudal anti-kapal pada tanggal 9 dan 12 Oktober. Penggunaan rudal Raytheon SM-2 dan rudal ESSM secara salvo mampu mementahkan serangan rudal anti-kapal dalam kedua kasus tersebut. Angkatan Laut AS kemudian melakukan serangan balasan menggunakan rudal jelajah pada tanggal 13 Oktober.