Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Lompatan Teknologi China Bersama Pesawat Siluman J-20

Pesawat J-20. (commons.wikimedia.org)
Lompatan Teknologi China Bersama Pesawat Siluman J-20 1

Pada tahun 2016, jet tempur generasi kelima  J-20 China ditransfer ke Angkatan Udara. Ini adalah proyek yang berisiko dan paling rumit secara teknis bagi industri Cina seperti yang dibuktikan oleh pengalaman Amerika dalam pengujian dan pentahapan jet tempur generasi kelima.

Chengdu J-20 dengan kemampuan siluman dan bermesin ganda, merupakan pesawat tempur generasi kelima yang dikembangkan  Chengdu Aerospace Corporation China untuk Angkatan Udara China dan sudah masuk dalam pelayanan sejak 2016.

Analis mengatakan sulit untuk mengatakan pesawat J-20 telah siap tempur, tetapi program J-20 tampaknya berjalan seperti yang direncanakan.

Media Cina sempat  merilis video dan foto pesawat tempur siluman J-20 melakukan uji terbang dengan menggotong 4 tangki bahan bakar eksternal pada hardpoint di bawah sayap.  Pesawat tempur siluman masa depan China itu memiliki kemampuan angkut persenjataan atau bahan bakar eksternal dalam jumlah besar. Meskipun akan sangat mengurangi kemampuan silumannya, namun dengan 4 tangki bahan bakar tambahan, J-20 dapat melakukan penerbangan jarak jauh 6500 km dari China Timur Laut hingga ke Amerika Serikat. Dengan empat rudal PL-15 atau PL-21 di internal weapon bay dapat menghancurkan pesawat peringatan dini AWACS dan pesawat tanker AS yang sangat vital.

Sangat mungin di masa depan J-20 akan melakukan misi tempur yang beragam dan kompleks, apalagi bersamaan dengan telah dikembangkannya rudal PL-15 atau PL-21 yang menjadikan J-20 mampu melakukan misi tempur ofensif, termasuk menyerang basis logistik musuh, pusat komunikasi, pesawat pengintai elektronik, pesawat angkut, pesawat tanker dan pesawat peringatan dini.

Angkatan Udara China cenderung mengadopsi pesawat siluman J-20 lebih cepat dari Angkatan Udara Rusia dengan PAK-FA-nya. Pada saat yang sama, pesawat tempur generasi 4++ akan menjadi tulang punggung Angkatan Udara China dan Rusia sebagai kekuatan serang selama bertahun-tahun yang akan datang.

Proyek J-31 dianggap tidak terlalu berisiko daripada J-20, namun perkembangannya melambat pada tahun 2016. Sementara, China terus memproduksi secara massal Chengdu J-10, pesawat tempur ringan multirole, dan sukses melakukan ujicoba jet tempur Shenyang J-11D.

Shenyang J-11D bisa dikatakan sebagai pesawat terbaik Cina yang dibangun berdasarkan platform Sukhoi Su-27, dan pesawat ini sudah mendekati tahap produksi massal.

Sputniknews.com dan PW

Share:

Penulis: