Inggris bakalan dipaksa untuk menuangkan jutaan poundsterling dana baru ke dalam program jet tempur siluman F-35 bermasalah yang saat ini sedang dikembangkan di Amerika dan dianggap sebagai bagian penting dari pertahanan masa depan Inggris. (Defense Aerospace)
Joint Strike Fighter F-35 yang dibangun oleh AS dalam kemitraan dengan banyak negara termasuk Inggris, merupakan senjata termahal yang pernah dikembangkan oleh Pentagon.
Jet tempur ini dijadwalkan untuk masuk ke layanan Inggris pada tahun 2018 dan memasuki produksi penuh pada tahun 2019 serta dimaksudkan sebagai landasan pertahanan Inggris untuk dekade yang akan datang, yang terbang melalui dua kapal induk baru.
Tapi permasalahan besar masih belum terselesaikan, khususnya dengan perangkat lunak (software) canggih F-35 ini, di mana seluruh proyek bersandar. Perangkat lunak ini seharusnya menjadi “otak” pesawat itu, menjalankan segala sesuatunya mulai dari memastikan pasokan sukucadang untuk menyampaikan data dalam jumlah besar bagi para pilot selama pertempuran.
Presiden Donald Trump telah dua kali memberikan cuitan terkait F-35, menyebut program yang biayanya telah melonjak dari USD 233 milyar pada tahun 2001 menjadi sekitar USD 379 milyar saat ini, adalah “di luar kendali”. Dia telah meminta Menteri Pertahanan, Jenderal James Mattis, untuk melakukan review dan telah menyarankan untuk melihat alternatif lain seperti Boeing F/A-18E/F Super Hornet.
Setiap pergeseran tersebut akan meninggalkan Inggris, yang telah banyak berinvestasi dalam program F-35, yang secara serius terkena dampak, memperbaharui pertanyaan tentang ketergantungan Inggris kepada AS.
Namun, pada hari Jumat, 3 Februari 2017, Presiden AS menyetujui pembelian senilai USD 8 miliar untuk batch terbaru dari 90 unit F-35 dengan harga di bawah USD 100 juta per unit, di tengah pernyataan kompetisi tentang bagaimana penghematan ini dapat dicapai.
F-35 sebelumnya dijadwalkan selesai pada tahun 2012, tetapi akhirnya baru bisa memasuki layanan Marinir dan Angkatan Udara AS tahun lalu, diterbangkan meskipun terdapat masalah software yang masih belum terselesaikan.
Jet tempur F-35 dijadwalkan untuk terbang melalui dua kapal induk baru milik Inggris yang diperkirakan sekitar tahun 2020. Pada tahun 2018 Angkatan Udara Inggris di Marham, Norfolk, akan melakukan upgrade untuk kedatangan mereka dengan biaya £ 142 juta (USD 154 juta).
Lima jet tempur telah dikirim ke Inggris sejauh ini. Pemerintah Inggris telah menolak untuk mempublikasikan perkiraan biaya keseluruhan dari 138 unit jet tempur siluman F-35 yang mereka beli, serta kontribusinya terhadap biaya pengembangan, tapi angka itu dipastikan akan menghabiskan hingga puluhan miliar.