Korea Selatan dan Indonesia pada hari Rabu, membuka kantor bersama untuk melakukan konsultasi lebih dekat dalam proyek pengembangan pesawat tempur KF-X. Kantor tersebut didirikan di Sacheon, 437 kilometer tenggara Seoul.
“Pembukaan kantor manajemen program bersama tidak hanya akan membantu kedua negara bertukar pandangan mengenai isu-isu yang tertunda selama proyek KF-X, tetapi juga memungkinkan mereka untuk secara efektif menyempurnakan perbedaan,” ujar Direktur Umum Group Program KF- X di Defense Acquisition Program Administration (DAPA), Jung Kwang-sun, seperti dikutip Yonhap News pada Kamis (9/2).
Seoul dan Jakarta menandatangani kontrak kesepakatan 8,1 triliun-won (sekitar 7,1 miliar dolar AS) untuk bersama-sama mengembangkan jet tempur KF-X/IF-X generasi 4.5 pada bulan Januari tahun lalu, dengan investasi terakhir 1,7 triliun won untuk 20 persen saham di proyek tersebut.
Proyek ini dipimpin oleh Dapa Korea Selatan, dengan Korea Aerospace Industries Co (KAI), produsen pesawat satu-satunya negara itu, memimpin pengembangan.
Saat ini, PT Dirgantara Indonesia (PTDI) telah mengirimkan 74 insinyur dan pejabat ke KAI guna berpartisipasi dalam proyek pengembangan.
Tahap desain awal KF-X/IF-X dimulai pada bulan Desember dan diharapkan selesai pada kuartal kedua 2018. Sebuah prototipe akan terbang pada 2021 atau 2022, dengan pengiriman dijadwalkan sekitar tahun 2025, menurut Dapa.
Militer Korea Selatan membutuhkan lebih dari 100 KF-X, sementara Indonesia membutuhkan sedikitnya 50 IF-X. Akan ada perbedaan kecil dalam sistem operasi antara keduanya, kata sumber-sumber resmi.
Setelah masuk operasional, jet tempur KF-X akan menggantikan jet F-4 dan F-5 Korea Selatan. Jet tempur 16 meter itu dibangun untuk mencapai kecepatan hingga Mach 1,97 atau 2.411 kilometer per jam. Hal ini dapat membawa sistem radar dan peralatan elektronik lebih canggih dibandingkan dengan KF-16.
Seoul telah meningkatkan kemampuan pertahanannya terhadap ancaman nuklir dan rudal Korea Utara, dalam dekade terakhir. Tahun lalu saja, Pyongyang melakukan dua uji coba nuklir dan serangkaian peluncuran rudal balistik.
Sumber: Yonhap News