Kementerian Pertahanan Indonesia sedang mengevaluasi proposal dari Rusia, Turki, dan Korea Selatan, dalam program untuk mengakuisisi 50 kendaraan lapis baja (APC) untuk Korps Marinir Indonesia.
Jane mendapat penjelasan dari sumber yang dekat dengan proses pengadaan bahwa pilihan yang dipertimbangkan adalah BTR-80 dari Russia’s Military-Industrial Company, ACV-19 dari Turki FNSS, dan Next Infantry Fighting Vehicle (NIFV) K21 dari Doosan Korea Selatan. Anggaran sebesar 95 juta dolar AS telah dialokasikan untuk program ini, dan akan disediakan di bawah anggaran Kementerian Pertahanan untuk tahun 2017.
Selain penyebaran di dalam negeri, APC juga direncanakan untuk penyebaran Indonesia dalam operasi internasional, seperti misi penjaga perdamaian PBB.
Menurut dokumen program pengarahan yang disediakan untuk Jane, salah satu persyaratan dalam kontrak adalah bahwa pemenang lelang harus mengirimkan antara 10-15 APC dalam keadaan perakitan ‘semi-knocked down’ (SKD) untuk Indonesia, dengan perakitan akhir harus dilakukan pihak lokal melalui pengalihan pengaturan teknologi.
Gelombang berikutnya yang terdiri dari 35-40 unit harus dikirimkan melalui pengaturan produksi lisensi dengan perusahaan lokal yang telah disertifikasi oleh pemerintah Indonesia, mampu melakukan tugas-tugas produksi. Sebuah perusahaan yang disiapkan untuk diberikan tanggung jawab ini adalah PT Pindad, yang telah menghasilkan kendaraan lapis baja untuk Angkatan Bersenjata Indonesia.
Kementerian berharap keputusan diberikan pada April 2017.
Sumber: IHS Jane