Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Jerman Perkuat Kerjasama Militer dengan Prancis Belanda

Tentara AS dan Jerman naik C-130J Hercules (DoD photo by Tech. Sgt. Wayne Clark, U.S. Air Force)

Berlin – Jerman akan bergerak maju pekan ini dengan rencana membentuk armada gabungan pesawat angkut Lockheed Martin Corp C-130J dengan Prancis dan bergabung dengan armada pesawat tangki Airbus A330 pimpinan Belanda, kata sumber Kementerian Pertahanan, 13/2/2017.

Selain itu, terdapat beberapa prakarsa lain dengan Norwegia, Rumania dan Republik Ceko sebagai bagian dari upaya lebih luas untuk memperluas kerja sama pertahanan Eropa, yang akan diumumkan pada pertemuan Menteri Pertahanan NATO di Brussels, kata sumber itu.

Perjanjian itu disepakati saat Jerman dan anggota lain NATO menghadapi tekanan, yang meningkat, dari Amerika Serikat untuk menghabiskan lebih banyak belanja militer dan mencapai sasaran NATO, yaitu dua persen dari produk domestik bruto untuk belanja pertahanan.

Menteri Pertahanan Ursula von der Leyen, yang pada pekan lalu mengatakan tuntutan AS untuk berbagi beban yang lebih besar sebagai “masuk akal”, akan menandatangani perluasan deklarasi komitmen untuk pembentukan armada gabungan C-130J bersama dengan Prancis. Rencana itu pertama kali dikemukakan pada Oktober, kata sumber itu.

Deklarasi itu menyeru Jerman untuk membeli empat sampai enam Pesawat Lockheed dari pemerintah AS dan menggabungkannya dengan Armada Prancis.

Prancis membeli empat C-130J dari Lockheed dan bisa membeli beberapa pesawat tambahan di tahun-tahun mendatang, menurut sumber tambahan yang akrab dengan program ity.

Juru bicara Lockheed melempar pertanyaan itu pada Jerman dan Prancis namun mengatakan perusahaan itu menantikan kerja sama untuk mendukung kebutuhan angkutan udara.

Jerman juga akan menandatangani deklarasi untuk bergabung dengan armada multinasional tanker Airbus Eropa yang dipimpin oleh Belanda yang juga menyertakan Luxembourg.

Jika Belgia dan Norwegia juga bergabung dengan kelompok itu, armada multinasional MRTT (MMF) dapat diperluas untuk memenuhi 8.800 jam terbang per tahun, menurut dokumen yang diberikan kepada anggota parlemen Jerman tahun lalu. Itu akan sama dengan sekitar delapan tanker.

Kementerian itu mengatakan tahun lalu bahwa pihaknya bisa menghabiskan hingga 1 miliar Euro di tahun-tahun mendatang untuk penggunaan pesawat Airbus baru yang akan dibeli untuk armada bersama.

Pesawat itu akan berbasis di Pangkalan Udara Eindhoven di Belanda dan pangkalan militer Jerman di bandara Cologne-Bonn, kata sumber itu.

Jerman juga akan menandatangani kerja sama pertahanan dengan Norwegia yang meliputi rencana pengadaan kapal selam dan rudal, serta pelatihan bersama, logistik dan pemeliharaan.

Juga akan ada deklarasi untuk latihan gabungan dan penyebaran Angkatan Darat dengan Republik Ceko dan Rumania, kata sumber itu.

Sebelumnya Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menggarisbawahi kepentingan NATO dan bertekad bekerja sama lebih erat memerangi terorisme dan garis keras.

Trump menerima undangan Merkel untuk menghadiri pertemuan puncak negara industri G20 di Hamburg pada Juli dan mengatakan berencana menyambut Merkel di Washington segera. Jerman memimpin kelompok G20 pada tahun ini.

Antara – Reuters

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest

Penulis: