Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Honeywell Aerospace: “Permintaan Korea Selatan Akan Meningkat”

SEOUL – Honeywell Aerospace, sebuah perusahaan pertahanan asal AS, memasang taruhan besar pada Korea Selatan, menyebut bahwa negara tersebut akan menghabiskan banyak anggaran untuk persenjataan dalam menghadapi ancaman Korea Utara yang terus tumbuh, kata perwakilan Honeywell dalam sebuah wawancara baru-baru ini.

Markas besar Honeywell yang ada di Arizona, Amerika Serikat. (© Yonhap)

“Korea Selatan meningkatkan anggaran pertahanan sebesar 4 persen menjadi 40 triliun won atau sekitar US $ 34 milyar tahun ini dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sementara tingkat pertumbuhan ekonomi Korea Selatan kurang dari 3 persen”, kata Jason Baek , manajer bisnis pelanggan di Honeywell Defense & Space Asia Pacific, kepada Yonhap News Agency di Seoul.

Secara total, Seoul berencana untuk menghabiskan 12,2 triliun won (142,3 trilyun rupiah) tahun ini untuk meningkatkan kemampuan pertahanan dan kemungkinan menangkal agresi oleh Korea Utara. Terjadi peningkatan 4,8 persen dibandingkan tahun lalu, menurut kementerian pertahanan Korea Selatan.

Perusahaan pertahanan yang berbasis di Arizona tampaknya akan mendapatkan keuntungan dari peningkatan anggaran pertahanan Seoul.

Mereka menargetkan untuk mencapai tingkat pertumbuhan rata-rata lebih dari 8 persen di pasar Korea dalam lima tahun ke depan, terutama didukung oleh kesepakatan upgrade dan pasokan, kata manajer operasional Honeywell Korea Selatan.

Dalam tahun-tahun mendatang, Honeywell akan berpartisipasi pada upgrade untuk 28 unit helikopter CH-47 Chinook yang dioperasikan oleh militer Korea Selatan.

Honeywell Aerospace juga dalam kompetisi untuk memenangkan tawaran dalam memasok sistem avionik dan komponen mekanik untuk proyek ambisius pengembangan pesawat tempur KF-X /IF-X pada pertengahan tahun 2020-an, menurut penjelasan Baek.

“Kami berusaha untuk memenangkan tawaran dalam menyediakan bagian inti seperti produk navigasi dan sistem pendukung kehidupan pada pesawat tempur KF-X/IF-X yang akan datang. Secara khusus, produk avionik kami sudah digunakan pleh jet latih canggih T-50”, katanya.

Sebagaimana Korea Selatan memiliki perbatasan yang paling dijaga ketat di dunia yang berbatasan dengan Korea Utara, menuntut berbagai sistem persenjataan artileri, yang membutuhkan sistem navigasi inersia. Sistem senjata tersebut sangat penting untuk berhasil dalam melawan artileri yang dimiliki Korea Utara.

“Permintaan untuk sistem navigasi inersia sangat tinggi di Korea Selatan karena sangat dekat Korea Utara. Dalam zona anti GPS, sistem navigasi kami akan membantu sistem senjata artileri Korea Selatan, seperti self-propelled howitzer K-9 dan K-55, yang juga membantu menemukan pasukan musuh yang menyerang kota ini”, kata manajer.

Secara keseluruhan, Korea Selatan merupakan pasar yang berkembang untuk Honeywell bahkan selama tiga dekade terakhir.

“Ada permintaan untuk sistem dan komponen kami. Selain itu, Korea Selatan relatif stabil secara politik dan bisnis yang ramah jika dibandingkan dengan pasar Asia lainnya, dan juga memiliki potensi pertumbuhan yang besar”, katanya.

Honeywell Aerospace adalah produsen mesin pesawat dan avionik, serta produsen unit daya tambahan dan produk penerbangan lainnya.

Sistem navigasi inersia TALIN buatan Honeywell, umumnya digunakan pada sistem senjata artileri. (© Yonhap)

Dalam lima tahun terakhir, perusahaan AS melihat penjualan dinegara dengan ekonomi terbesar keempat di Asia mengalami pertumbuhan sebesar 5-8 persen per tahun dibantu oleh hubungan bisnis diperluas dengan perusahaan lokal, seperti Korea Aerospace Industries (KAI), Hanwha Group dan LIG Nex1.

“Honeywell Aerospace setiap tahunnya menghasilkan sekitar 100 milyar won atau sekitar 1,16 trilyun rupiah dalam penjualan di Korea Selatan, salah satu dari lima pasar utama Asia-Pacific yang terdiri dari Jepang, Taiwan, Asia Tenggara, serta gabungan pasar Australia dan Selandia Baru”, kata manajer tersebut.

Kawasan Asia-Pasifik menyumbang hampir 20 persen dari penjualan perusahaan secara keseluruhan senilai US $ 15,2 milyar pada tahun 2015. Induk perusahaan Honeywell International Inc. mencatatkan penjualan senilai US $ 38,6 trilyun tahun itu. Untuk data penjualan tahun 2016 masih belum tersedia.

Di pasar pertahanan Asia-Pasifik, Korea Selatan adalah pasar No. 2 setelah Jepang dan tampaknya tetap sebagai klien utama bagi Honeywell.

“Dalam hal ini, kami mencari kemitraan bisnis dengan perusahaan lokal di Korea Selatan melalui kerjasama teknologi dan pengembangan produk bersama”, kata Baek.

Dalam upaya lain untuk kehadiran yang lebih besar di Korea Selatan, Honeywell telah mendukung KAI dalam kegiatan pemasaran di luar negeri untuk ekspor jet latih T-50 dan akan membantu perusahaan dirgantara Korea memenangkan Proyek jet latih Amaerika Serikat, Trainer X, katanya.

Akhir tahun lalu, KAI dengan T-50A memasuki kompetisi untuk Proyek T-X yang akan menggantikan jet latih usang T-38 yang saat ini digunakan oleh Angkatan Udara AS (US Air Force). Mega proyek yang mencapai hingga US $ 20 milyar untuk mengganti 1.000 unit pesawat, termasuk pengadaan 350 unit pesawat latih untuk US Air Force.

Yonhap News

Share:

Penulis: