Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

SAAB Gandeng Embraer untuk Produksi Gripen E/F Brasil

Alih teknologi alias ToT, adalah aturan mengikat yang menjadi landasan bagi sejumlah negara (terutama negara berkembang) saat ini untuk mengakuisisi sistem persenjataan. ToT dijadikan semacam alat tawar kepada negara penjual jika mau produknya dilirik bahkan kemudian dibeli.

Mock up Gripen E di Aero India 2017. (© Beny Adrian)

Namun terkadang kita melihat bahwa ToT hanya tertera di kertas kontrak, yang dengan cepat “dilupakan” setelah sistem dibeli dan kemudian digunakan oleh angkatan bersenjata.

Untuk itu kita bisa belajar dari komitmen Brazil saat membeli sebanyak 36 unit jet tempur JAS 39 Gripen E/F pada tahun 2014 dari SAAB yang bermarkas di Swedia.

Lewat kontrak 5 miliar dolar AS itu, salah satu pasalnya mewajibkan SAAB untuk membangun fasilitas produksi pesawat di Brazil. Dengan kerjasama ini, diharapkan Brazil memiliki kemampuan pengembangan, produksi dan perawatan.

“Kami sudah berkomitmen dalam hal teknologi pesawat tempur yang di dalamnya termasuk pengembangan, produksi dan perawatan” ujar Goran Almquist, wakil manajer program Gripen di Brazil.

Fasilitas SAAB-Embraer di Sao Paulo, Brasil. (© Embraer)

Tujuan utamanya, lanjut Almquist, adalah melatih industri Brazil sehingga kelak mereka memiliki kemampuan untuk memelihara armada Gripen yang dipunyai dan bahkan mengembangkan teknologi masa depan untuk Brazil sendiri. “Namun itu memang masih jauh, ada banyak kesempatan bagi SAAB (untuk membantu)”, tambah Almquist.

Almquist dan umumnya staf di SAAB seperti yang Angkasa temui di Swedia atau saat pameran Aero India 2017 di Bangalore beberapa waktu lalu, terlihat sangat bersemangat jika diminta bekerjasama dengan perusahaan lain yang tentu saja memiliki perbedaan budaya dengan Swedia. Keinginan mereka sangat tinggi, tercermin dalam beberapa kali dialog dengan sejumlah staf SAAB.

Angkasa Online

Share:

Penulis: