Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Spanyol, Belgia dan Swiss Mulai “Keracunan” F-35

Pada ajang Avalon Airshow pekan lalu di Melbourne, Australia, Direktur Program F-35 Lockheed Martin mengatakan bahwa perusahaan bermaksud mengirim lebih banyak Joint Strike Foghter (JSF) F-35 untuk klien Eropa, seperti diberitakan The Indian Express.

“Kami mulai melihat pelanggan lain yang saat ini sedang mempertimbangkan F-35 untuk ditambahkan kedalam armada mereka”, kata Jeff Babione, seorang eksekutif di Lockheed, kepada wartawan di Australia. Finlandia mungkin tertarik pada F-35 juga, sumber tidak resmi mengatakan kepada The Indian Express.

“Kami telah berbicara dengan beberapa negara lain”, selain 10 negara sekutu AS yang telah membeli atau setuju untuk membeli JSF, menurut catatan Babione. Australia, Kanada, Denmark, Israel, Italia, Jepang, Belanda, Norwegia, Inggris, dan Turki telah memasuki kader “peserta global”, menurut situs F-35 Lockheed.

Tetapi tidak jelas apakah calon klien seperti Spanyol, Belgia dan Swiss akan menunda rencana pembelian tersebut menyusul ketidakmampuan F-35 Australia untuk terbang diwilayah yang sedang hujan dan disertai petir.

Lockheed Martin berpendapat bahwa peningkatan jumlah global pengiriman F-35 akan membantu mengurangi biaya pesawat tempur generasi kelima bagi semua pihak yang terlibat, karena skala ekonomi.

Mengadopsi warisan strategi pemasaran yang menyebut “semakin banyak Anda beli, maka Anda semakin hemat”, Babione menyerukan kepada AS dan sekutunya untuk meningkatkan pembelian tahunan mereka untuk membantu Lockheed mencapai tujuan sebuah jet seharga US $ 80.000.000 pada tahun 2020 menjadi kenyataan.

“Hal ini sebenarnya target yang sangat wajar”, menurut direktur program F-35, “tapi sepertinya akan diambil kerjasama yang mengubah cara kita membeli pesawat”.

Secara khusus, perusahaan ingin keuntungan, kontrak-kontrak pemerintah multi-tahun, yang menyediakan aliran pendapatan yang stabil menurut eksekutif Lockheed Martin kepada para pemegang saham.

Lockheed mengatakan secara terbuka bahwa tiga tahun pesanan massal dapat membantu menurunkan biaya produksi karena produsen akan dapat memesan suku cadang dalam jumlah yang lebih besar.

“Mungkin di masa depan Anda berbicara [kesepakatan] tentang multi-tahun dan Anda bisa melakukan [kesepakatan] lima tahun dan meningkatkan penghematan”.

Presiden AS Donald Trump berseru pada bulan Januari lalu bahwa AS telah menyelamatkan ratusan juta dolar dalam batch ke-10 pengadaan jet tempur F-35, sebuah klaim Trump tidak layak mendapat pujian, menurut beberapa analis.

AS adalah klien terbesar Lockheed Martin untuk jet tempur F-35, sebagaimana militer AS diproyeksikan akan membeli lebih dari 2.000 unit Joint Strike Fighter, selain armada yang saat ini sudah mereka miliki.

Bagaimana mungkin F-35 sebagai “mesin pertumbuhan” bagi sumber keuangan perusahaan apabila harga jet tempur tersebut jatuh? Pertanyaan tersebut sudah dijawab oleh Hewson: “Peningkatan permintaan internasional”.

Sputnik News

Share:

Penulis: