Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Kapal Induk AS Rentan Terhadap Serangan

Dalam pidatonya baru-baru ini di kapal USS Gerald Ford, Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa ini adalah kapal perang termahal dalam sejarah AS memiliki semua keunggulan selain tak boleh tenggelam.

Kapal Induk Super milik Angkatan Laut AS, USS Gerald Ford (CVN 78)

Dalam game perang tahun 2015, kapal selam Perancis beberapa kali melewati garis pertahanan untuk “menghancurkan” USS Theodore Roosevelt di lepas pantai Florida, menurut laporan terbaru Reuters.

Sejak 1980-an, game perang dimaksudkan untuk mensimulasikan pertempuran nyata antara AS dan sekutunya dan menunjukkan bahwa kapal induk AS telah hancur atau tenggelam setidaknya sebanyak 14 kali, namun jumlah pastinya tidak diketahui karena dirahasiakan oleh Angkatan Laut, menurut laporan tersebut.

Rusia, Cina dan Iran telah meningkatkan kemampuan anti kapal dalam beberapa tahun terakhir, serangkaian langkah yang membuat kapal induk lebih rentan untuk dihancurkan.

Jika USS Gerald Ford tenggelam akibat kapal selam nuklir atau rudal anti-kapal musuh, sekitar 4.500 personel, 70 pesawat dan US $ 12,9 milyar akan tenggelam karenanya. Dengan keterbatasan anggaran angkatan laut, menghabiskan US $ 12,9 milyar untuk sebuah kapal adalah seperti kasus menempatkan terlalu banyak telur dalam satu keranjang, atau diversifikasi yang tak mencukupi.

Trump tampaknya tidak menyadari ancaman yang ditimbulkan oleh negara-negara yang mana AS tidak selalu bisa mempertahankan hubungan bilateral yang positif.

Saat mengunjungi USS Gerald Ford, Trump mengatakan “kapal ini akan menjadi tambahan kekuatan yang luar biasa bagi armada, tidak ada tandingannya. Ini merupakan cerminan masa depan penerbangan angkatan laut. Tidak ada yang mampu bersaing dengan kapal ini”.

Sebuah lembaga “Think Tank” independen telah menunjukkan bahwa itu adalah sebaliknya. Sebuah laporan tahun 2015 berjudul “Ancaman China bagi Kapal Permukaan AS” dari RAND Corporation, yang berkantor pusat di Arlington, Virginia, menemukan bahwa Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) “telah dengan cepat meningkatkan kemampuan andalan untuk mencari dan menyerang Kapal Induk AS pada jarak hingga 2.000 km (1.300 mil) dari garis pantainya”.

Terlepas adalanya perkembangan yang menarik dari rudal balistik anti kapal buatan China, RAND Corp. mengatakan “analisis ini menunjukkan bahwa adanya pembangunan yang stabil tapi kurang digembar-gemborkan oleh PLA, kapal selam merupakan ancaman yang lebih mampu dan lebih cepat merupakan salah satu yang memberikan resiko signifikan terhadap Kapal Induk AS”.

Sputnik News

Share:

Penulis: