Weapons Systems Evaluation Program (WSEP) adalah ajang untuk melatih kesiapan dan kemampuan tempur dari Combat Air Force’s (CAF) AS. Para pilot dan awak di darat berlatih dengan skenario yang realistis seperti dalam kondisi pertempuran nyata, termasuk pengunaan rudal dan peluru tajam.
Pilot pesawat tempur sangat jarang mendapatkan kesempatan untuk terlibat dalam pertempuran udara-ke-udara secara nyata, dan ajang WSEP merupakan kesempatan yang unik bagi pilot tempur. Rata-rata pilot mungkin mendapatkan kesempatan untuk menembakkan satu atau dua rudal udara-ke-udara dalam 20 tahun pelatihan, karena penembakan rudal memerlukan area yang sangat luas, bebas dari lalu lintas udara dan darat.
Pilot dapat menembakkan rudal AIM-7, AIM-9 Sidewinder dan AIM-120 AMRAAM, dengan bahan peledak dicabut dan diganti dengan paket telemetri yang melacak jalur penerbangan rudal. Nah, paket telemetri nantinya memberikan data lengkap ke manajer program WSEP.
Program WSEP juga berguna untuk mengevaluasi pesawat tempur dan sistem persenjataannya, sistem pengiriman senjata, isi ulang senjata, aircrew, data teknis dan pemeliharaan yang berguna untuk mengukur efektivitas operasional. Bagi sistem persenjataan sendiri, WESP bisa menilai dan mengevaluasi secara nyata kemampuan dan kehandalan sistem persenjataan.
Hasil evaluasi pada rudal bisa untuk menilai apakah rudal tersebut sudah sesuai dengan yang spek yang diklaim oleh pihak produsen. Mengambil pelajaran dari kegagalan di Vietnam, dimana rudal yang dikirimkan pihak produsen ternyata ‘loyo’ dan tidak sesuai dengan kehebatan yang diklaim pihak produsen.
Episode yang paling menarik adalah pertempuran udara antara 4 pesawat tempur F-15 dan 4 F-22 yang tergabung dalam fighter ‘Blue Air’ yang melawan 14 pesawat tempur ‘Red Air’(mungkin QF-16 atau drone F-16). Pada pelatihan kali ini tim Air Red apabila sudah ‘tertembak’ bisa melakukan lagi duel udara.
Hasil akhir dari misi itu, tim Blue Air menang telak 41 : 1, atau tim Blue Air berhasil menembak jatuh 41 pesawat tempur Red Air dan hanya kehilangan satu pesawat.
Pesawat tempur F-15 dengan kemampuan rasio membunuh yang tak tertandingi layak disebut ” Air Superiority Master ” apalagi digabungkan dengan pesawat tempur siluman F-22, menjadikan pesawat tempur musuh hampir tidak memiliki kesempatan untuk memenangkan pertempuran udara-ke-udara.
Author : Muhidin