MiG Corporation dilaporkan telah mulai mendorong pemasaran untuk pesawat tempur multi-peran MiG-35 yang baru-baru ini diluncurkan oleh United Aircraft Corporation (UAC).
Sebagaimana dilansir dari Defense Aerospace yang mengutip berita dari TASS Defense yang menyebut Direktur Umum MiG Corporation Ilya Tarasenko mengatakan kepada penyiar radio Echo Moskvy bahwa ada banyak calon pasar yang sedang ia pertimbangkan termasuk India, Kazakhstan, Bangladesh, Myanmar, Malaysia, Peru, Indonesia dan Aljazair pada pendekatan roadmapnya.
Tarasenko berpendapat bahwa MiG-35 adalah sebuah platform yang kompetitif baik dari segi biaya dan juga dalam hal kemampuan. Sementara mampu menyebarkan jenis persenjataan yang sama dari rudal udara-ke-udara dan amunisi udara-ke-permukaan yang ada saat ini.
Pesawat tempur multi-peran MiG-35 memiliki biaya yang lebih rendah dari siklus hidupnya (30-40%) dan juga harga akuisisinya (20%).
Pesawat tempur MiG-35 saat ini sedang menjalani uji coba, yang akan disimpulkan dalam dua tahun ke depan. Angkatan Udara Rusia (VKS) juga telah menyatakan minatnya untuk mengakuisisi MiG-35.
MiG-35 adalah pesawat tempur pertama yang dikespor oleh UAC yang dilengkapi dengan radar AESA. Tampaknya UAC bermaksud untuk menjaga harga MiG-35 dibawah US $ 45.000.000, sehingga efektif untuk bersaing dengan Lockheed Martin F-16V dan JAS-39E/F Gripen NG, yang mungkin merupakan saingan terdekatnya di pasar.
Quwa Defense News
