Pekanbaru – Komandan Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Marsekal Pertama Henri Alfiandi memastikan pilot pesawat tempur yang tergelincir di Landas pacu Bandara Sultan Syarif Kasim II, Kota Pekanbaru, Riau, pada Selasa petang, 14/3/2017, dalam keadaan selamat.
“Pilot selamat,” ujar Danlanud di Pekanbaru.
Satu unit pesawat tempur yang bermarkas di Pangkalan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin dilaporkan tergelincir pada Selasa petang. Informasi yang dirangkum, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 17.25 WIB.
Pesawat tergelincir hingga terperosok ke ujung landasan yang menyatu dengan landasan pesawat komersial Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru.
Informasi yang diperoleh Antara di Pekanbaru, pesawat tempur yang tergelincir itu jenis F16 dari Skadron Udara 16 Lanud Roesmin Nurjadi.
Terdapat dua orang pilot yang menerbangkan pesawat naas tersebut. Keduanya adalah Mayor Pnb Andri dan Lettu Pnb Marko. Keduanya dipastikan selamat dan tidak mengalami luka. Kecelakaan diduga akibat rem pesawat yang tidak berfungsi dengan baik.
Danlanud Henri Alfiandi mengatakan akan melakukan konferensi pers terkait peristiwa itu pada pukul 22.00 WIB malam ini.
Bandara Ditutup 40 Menit
Bandar Udara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Provinsi Riau sempat tutup sekitar 40 menit karena tergelincirnya pesawat tempur milik TNI AU Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Selasa.
“Bandara sempat ditutup sekitar 40 menit,” ujar General Manager Bandara SSK II Pekanbaru, Jaya Tahoma Sirait kepada Antara di Pekanbaru.
Ia mengatakan aktivitas penerbangan Bandara kembali normal mulai pukul 18.38 WIB, setelah pesawat tempur TNI AU yang tergelincir diujung landasan berhasil dievakuasi.
Selama penutupan Bandara, lanjutnya, sejumlah penerbangan di Bandara SSK II Pekanbaru mengalami gangguan. Diantaranya adalah pesawat Garuda Indonesia yang terbang dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Pekanbaru, terpaksa dialihkan (divert) ke Bandara Minangkabau, Provinsi Sumatera Barat.
Kemudian Lion Air dari Kualanamu, Medan, Sumatera Utara terpaksa balik lagi atau “return to base” akibat penutupan Bandara. Begitu juga dengan Air Asia yang dalam posisi siap terbang harus kembali lagi ke apron Bandara Pekanbaru.
Antara