Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Rudal Patriot Dipakai Untuk Menembak Drone Seharga 200 Dolar

Tentara Jerman mengerahkan sistem rudal Patriot di tahun 2012. (© Sean Gallup)

Kita telah banyak mendengar tentang orang-orang yang menembak jatuh drone yang membuat kebisingan atas properti mereka, akan tetapi kini hal-hal tersebut telah melangkah ke tingkat yang lebih baru. Sebuah drone quadcopter yang dibeli di toko telah ditembak jatuh oleh rudal SAM (permukaan-ke-udara) Patriot.

“Drone Quadcopter seharga US $ 200 yang bisa dibeli dari Amazon.com tidak memiliki kesempatan untuk melawan rudal Patriot”, kata Jenderal David G. Perkins, Kepala Pelatihan dan Doktrin Komando Angkatan Darat AS, dalam pidato yang diposting ke YouTube pada hari Senin, 13 Maret oleh US Army dan pertama kali dilaporkan oleh BBC News.

Rudal tersebut tidak ditembakkan oleh militer AS, tetapi oleh seseorang yang menurut Jenderal Perkins adalah sebagai “sekutu dekat”, menunjukkan bahwa apa yang sebutkannya itu bukanlah sebuah uji coba.

Rudal Patriot adalah rudal dipandu radar yang dirancang untuk menembak jatuh rudal-rudal lainnya, yang berarti mereka juga cocok untuk digunakan pada target kecil dan bergerak dengan cepat seperti drone. Namun, Perkins menjelaskan bahwa meskipun rudal Patriot mampu menghancurkan drone quadcopter dan sejenisnya, itu bukanlah cara yang sangat ekonomis untuk berurusan dengan drone yang berbahaya.

Sebuah peluru kendali Patriot memiliki harga sekitar US $ 3.400.000 (sekitar GB £ 2,7 juta atau AU $ 4,4 juta).

Menyebut bahwa drone kecil adalah sebagai masalah komandan daripada masalah pertahanan udara, Perkins menyarankan metode alternatif untuk mengatasi drone musuh sama seperti peperangan elektronik dan tindakan cyber.

Pemusnahan Yang Berlebihan

“Hal ini jelas merupakan tindakan pemusnahan yang sangat berlebihan” kata Justin Bronk, seorang peneliti di Royal United Services Institute.

“Ini sudah tentu mengekspos dengan sangat mencolok sebuah tantangan yang dihadapi oleh militer dalam berurusan [melawan drone] dengan adaptasi teknologi sipil yang murah dan sistem pertahanan yang sangat mahal, hardware canggih yang dirancang untuk perang antara negara dengan negara”.

Justin Bronk juga mengatakan kepada BBC News bahwa sistem radar Patriot, meski sangat canggih, akan tetapi mungkin akan tetap berusaha keras untuk menargetkan drone quadcopter secara efektif.

Rrudal Patriot pertama kali diproduksi pada tahun 1980 dan dioperasikan oleh 13 negara termasuk Amerika Serikat, Belanda, Jerman, Jepang, Israel, Kuwait, Qatar, Yunani, Korea Selatan, Spanyol, Taiwan, Uni Emirat Arab dan Arab Saudi.

Rudal itu sendiri mampu meluncur hingga lima kali kecepatan suara (5 mach), sedangkan sebuah drone quadcopter biasanya hanya memiliki kecepatan tertinggi sekitar 50 mph atau 80 km/jam saja.

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest

Penulis: