MOSKOW – Sebagaimana dilansir dari Sputnik News, peluru kendali Dongfeng 16 memiliki jangkauan sekitar 1.600 kilometer dan sistem anti rudal balistik Taiwan akan mengalami kesulitan untuk mencegat mereka, yang ditambah dengan penyebaran rudal lainnya oleh China.
Tampaknya pengerahan rudal-rudal tersebut menunjukkan modernisasi senjata yang bisa ditujukan kepada Taiwan, demikian menurut surat kabar China Post yang mengutip laporan yang disampaikan oleh Feng ke Badan Legislatif Yuan.
Feng dalam laporannya mengatakan bahwa Taiwan akan meng-upgrade sistem peringatan dini dan memperkuat langkah-langkah respon sementara pada saat yang sama menjaga kebijakan yang ditujukan untuk perdamaian dan komunikasi.
Sejak tahun 1949, ketika pasukan Kuomindang pindah ke Taiwan sebagai akibat dari kekalahan melawan komunis Mao Zedong, Beijing telah menganggap pulau Taiwan sebagai provinsi yang membangkang.
Pada tahun 1992, kedua belah pihak mencapai konsensus bahwa hanya ada satu China, meskipun mereka tidak mengeluarkan arti penuh dari kesepakatan tersebut dan semua implikasi dari penerapan kesepakatan “satu China”. Namun, konsensus ini diandaikan bahwa Taiwan tidak akan mencari kemerdekaan secara resmi.