Pesawat tempur Rafale Perancis muncul sebagai kandidat terkuat yang akan dipilih oleh Malaysia untuk menggantikan armada pesawat tempur yang sudah tua, ungkap seorang sumber di Kementerian Pertahanan Malaysia.
Presiden Prancis Francois Hollande diperkirakan akan membuat dorongan kuat untuk terpilihnya Rafale, yang tercermin dari kunjungannya secara langsung menemui pimpinan tertinggi Pemerintahan Malaysia pekan depan.
“Hal ini dilakukan (Francois Hollande) dalam materi promosi di LIMA, dan bahkan pada pertemuan pimpinan tinggi Pemerintah,” kata seorang sumber di gelaran acara Langkawi International Maritime and Exhibition Aerospace (LIMA 2017).
Malaysia saat ini sedang mencari 18 unit pesawat tempur multi-peran (MRCA) dalam kesepakatan yang bernilai lebih dari US$ 2 miliar. Rencana MRCA adalah untuk menggantikan skuadron MiG-29 Angkatan Udara Malaysia yang hampir separuhnya sudah di grounded.
Menteri Pertahanan Hishammuddin Hussein sebelumnya sering menyatakan, bahwa persaingan untuk pembelian jet tempur baru telah dipersempit menjadi hanya dua pilihan, yakni Rafale dan Eurofighter Typhoon.
Diperkirakan kesepakatan pembelian 18 unit pesawat tempur multiperan Malaysia bisa berbarengan dengan kesepakatan pembelian pesawat tempur Su-35 oleh Indonesia.
Author : Muhidin
