Jet tempur Su-30SM Rusia yang dibuat oleh Irkut Corporation berada di radar pengadaan Bangladesh yang telah menempatkan permintaan untuk informasi (RFI) untuk membeli 8 unit pesawat tempur multiperan dengan opsi 4 unit pesawat tambahan untuk Angkatan Udara Bangladesh.
“Kami sedang mencari informasi tentang Su-30 dan pesawat lainnya”, kata Md Humayun Kabir, Penasehat Pertahanan di Komisi Tinggi Bangladesh, kepada Defense World setelah melakukan pertemuan dengan eksekutif Irkut Corp di pameran LIMA 2017 kemarin.
“Karena India adalah operator besar jet tempur Su-30, kita mungkin membutuhkan bantuan India pada servis dan pemeliharaan pesawat tempur Rusia yang terpilih untuk Angkatan Udara Bangladesh”, menurut Hymayun Kabir dan menambahkan bahwa proses pengadaan baru saja dimulai dan dia tidak ingin menyebutkan produsen pesawat lainnya yang telah mendekati atau memasok pesawat kepada Angkatan Udara Bangadesh.
Dia juga mengatakan bahwa dalam pertemuannya dengan para eksekutif Irkut ia bertanya apakah akan ada sinergi antara jet tempur jet Su-30SM dengan pesawat tempur latih YAK-130 yang telah dibeli oleh Angkatan Udara Bangladesh di masa lalu.
Para eksekutif Irkut menjelaskan kepadanya bahwa pesawat tempur latih YAK-130 bisa melatih pilot untuk menerbangkan jet tempur multiperan Su-30SM karena memang Yak-130 tersebut dirancang untuk melatih para pilot untuk bisa menerbangkan jet tempur canggih Su-30.
Jakarta Greater dalam artikel terdahulu menyebutkan bahwa Direktorat Jenderal Pembelian Pertahanan (DGDP) Bangladesh merilis RFI awal Maret lalu dan merinci jenis pesawat yang dibutuhkan. Menurut laporan tersebut, jet tempur haruslah bermesin ganda, dengan masing-masing powerplant yang mampu memberikan daya dorongantara 5.500-8.000 kg. Juga harus memiliki minimal 8 cantelan serta muatan minimal 5.000 kg.
Pesawat tempur harus dilengkapi dengan radar AESA dengan jangkauan udara-ke-udara 150 kilometer dan jangkauan udara-ke-permukaan 50 kilometer. Dilengkapi dengan kemampuan pernika (peperangan elektronika) dan penanggulangan elektronika (ECCM).
Dilengkapi sistem pencari dan pelacak inframerah (IRST) dengan kemampuan melacak berbagai macam target pada jarak minimal 50 kilometer, helm dilengkapi sistem tampilan dan penglihatan (HMD/S), kokpit dengan kaca modern dan head-up display (HUD).
Angkatan Udara Bangladesh mencari paket lengkap yang terdiri dari pesawat, pemeliharaan dan paket pelatihan, serta lengkap dengan persenjataan udara-ke-udara dan udara-ke-permukaan.
Pesawat tempur tersebut yang akan disampaikan dalam 2 (dua) batch, dengan masing-masing terdiri dari 4 (empat) pesawat. Sementara batch kedua harus disampaikan 18-24 bulan setelah batch pertama diterima.