Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

F-15C/D Akan Segera Pensiun dan Digantikan Oleh F-16

Sebuah kabar mengejutkan datang selama sidang Komite Angkatan Bersenjata Senat (DPR) mengenai keadaan saat ini di Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF). Ketua Senat Joe Wilson meminta penjelasan USAF mengenai rencana yang sebelumnya tidak diketahui untuk mengakhiri layanan armada jet tempur F-15C/D Elang dan menggantinya dengan jet tempur F-16, sebagaimana dilansir dari The Drive.

Subjek pertanyaan itu sendiri tampaknya menjadi berita besar bagi Komite dimana anggota senat Vicky Hartzler kemudian bertanya tentang upgrade apa yang telah dilaksanakan pada F-15C/D agar bisa memenuhi ancaman pertempuran modern. Jelas jawabannya adalah tidak banyak jika Angkatan Udara berencana mempensiunkan jet tersebut dalam waktu dekat.

Dan akhirnya diteruskan ke perwakilan Martha McSally, sebuah pesawat A-10 yang dipiloti oleh dirinya sendiri dan salah satu kritikus paling vokal dari rencana gagal dan menyesatkan oleh Angkatan Udara untuk mempensiunkan pesawat A-10.

McSally adalah salah seorang yang yang paling kredibel untuk menyuarakan pertempuran udara di The Hill. Dia terkejut mendengar berita itu dan menuntut informasi lebih lanjut tentang rencana USAF tersebut.

Perhatikan pertanyaan awal Ketua senat pada menit ke 34, Harzler kemudian menindaklanjuti pada menit ke 55:20t, dan yang paling penting, pertukaran McSally dengan para jenderal di menit ke 1:06:30 dalam rekaman dibawah:

Ringkasan dari pertukaran ini adalah bahwa Angkatan Udara AS secara serius telah mempertimbangkan untuk memberhentikan seluruh armada F-15C/D, jika tidak perencanaan untuk melakukannya sudah berlangsung. Namun rencana tersebut tidak termasuk jet tempur F-15E Strike Eagle.

Ini benar-benar baru sebagaimana “Golden Eagle” memiliki armada sekitar 179 unit F-15C/D, serta pesawat latih, dijadwalkan untuk melayani hingga beberapa dekade yang akan datang dan sedang dalam proses menerima seri upgrade yang luas untuk melihat bahwa itu dapat dilakukan dengan kredibel. Banyak jet tempur F-15C/D telah menerima set radar AESA APG-63V3 yang bernilai jutaan dolar, kemampuan mereka sudah meningkatkan sangat jauh. Saat ini, radar tersebut adalah yang paling kuat dan mampu dalam pertempuran udara-ke-udara dimuka bumi.

Untuk menggantikan F-15C/D, Angkatan Udara AS ingin menempatkan F-16C/D upgrade dalam permainannya, radar AESA mereka lebih kecil. Para jenderal di persidangan menyatakan bahwa rencana tersebut merupakan pilihan sulit yang akan membuat lebih sedikit jenis pesawat yang digunakan untuk mendukung misi secara keseluruhan, sehingga menyediakan dana untuk prioritas lainnya. Layanan bisa membuat keputusan akhir pada awal tahun ini untuk anggaran tahun fiskal 2018, atau lebih besar kemungkinan bisa dimasukkan rencana tersebut ke dalam siklus anggaran berikutnya.

Ketika dipancing oleh McSally tentang dimana tepatnya posisi USAF dalam proses pengambilan keputusan yang sejauh ini masih dirahasiakan, panel menjawab bahwa hal ini masih “pra-putusan”. Ini tentu saja terdengar sebaliknya.

Berita ini berdampak membunuh seluruh isu-isu kritis dan jelas mengingatkan bahwa A-10 Warthog akan segera pensiun beberapa tahun lagi. Memang benar ada banyak jet tempur F-16 Amerika membutuhkan upgrade utama pada avionik, struktural dan radar. USAF telah menangguhkan semuanya untuk membantu mendanai program F-35.

Pertanyaan kepada Angkatan Udara AS adalah apakah tidak ada hubungannya mengorbankan komunitas F-15C/D dengan rencana upgrade F-16 tersebut. Sebagian besar F-15 Eagle bertugas untuk operasi kontingensi luar negeri dan untuk melindungi wilayah udara Amerika di lima lokasi operasi yang disepanjang garis pantai AS.

Selain itu, langkah tersebut akan membuang banyak pekerjaan yang telah dilakukan atau sedang berlangsung pada upgrade F-15C/D, serta upaya membangun taktik dan kemampuan unik yang akan memungkinkan F-15 Eagle menjadi kekuatan pengganda untuk F- 22 dan bahkan F-35.

Ada juga pertanyaan tentang berkurangnya jumlah armada pesawat tempur taktis Angkatan Udara, yang telah turun menjadi hanya 55 skuadron. Kekuatan tersebut sudah sangat tegang dan komunitas F-15C/D USAF sangat penting dalam memberikan kekuatan jera disepanjang perbatasan Rusia dengan Eropa di bawah Operasi Atlantic Resolve.

Akhirnya, dengan hanya mengandalkan 187 unit F-22 Raptor yang pernah dibangun, dan hanya sekitar 125 kode tempur yang diberikan pada waktu tertentu, dengan pensiunnya F-15C/D berarti fokus kekuatan tempur superioritas udara Amerika akan sangat berkurang. Meskipun beberapa diantaranya berharap bahwa F-22 bisa kembali ke produksi, dan seharusnya USAF menjalani studi kelayakan untuk melakukan hal itu, sangat diragukan ini benar-benar akan terjadi. Hal ini sepertinya bukan karena rintangan logistik atau keuangan, tetapi karena akan mengancam program Joint Strike Fighter F-35. Pada akhirnya, semua anggaran perang USAF ditarik ke dalam lubang hitam anggaran tempur yang tersembunyi ini.

Share:

Penulis: