“Mudah-mudahan dalam pembahasan anggaran ke depan dapat direalisasikan,” ujar Ketua Komisi I DPR RI, Abdul Kharis Almasyhari di Pekanbaru, 30/3/2017.
Lanud Roesmin Nurjadin diperkuat dengan pesawat tempur satu skadron F16 A/B Block 15 OCU yang tergabung dalam Skadron Udara 16. Saat ini, landasan pacu yang digunakan bersama untuk Bandara Sultan Syarif Kasim II, hanya sepanjang 2.200 meter dan dinilai tidak cukup ideal untuk operasional pesawat tempur buatan Amerika Serikat itu. Setidaknya dibutuhnya 3.000 meter agar pesawat tempur F16 dapat beroperasi maksimal.
Untuk itu, Komisi I DPR berjanji akan memperjuangkan perpanjangan landasan tersebut pada pembahasan anggaran APBN selanjutnya.
Selain perpanjangan landasan, Komisi I DPR juga berjanji akan mengupayakan peningkatan anggaran perawatan alutsista pesawat tempur. Menurut Abdul Kharis, anggaran yang tersedia saat ini cukup terbatas sehingga pesawat tempur harus masuk dalam daftar tunggu untuk keperluan perawatan.
“Sehingga semua pesawat tempur tidak perlu antri saat menunggu perawatan. Semua bisa dirawat dan bisa terbang baik untuk latihan maupun pengamanan,” tuturnya.
“Alutsista kita lumayan baik, tapi belum maksimal. Perlu diperjuangkan agar lebih baik,” jelasnya.
Dia mengatakan pada 2017 ini pemerintah telah menganggarkan Rp 108 triliun untuk kebutuhan TNI AU sebagai upaya menuju Minimum Essential Force (MEF).
“Karena kita masih menuju MEF, anggaran 2017 mestinya Rp 209 triliun, tapi baru terpenuhi Rp 108 triliun. Ini yang kita perjuangkan,” jelasnya.
Antara