Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Benarkah ini MiG-35 Pertama Mesir?

Beredar-foto-foto di internet yang sangat mungkin adalah pesawat tempur MiG-35 pertama milik Angkatan Udara Mesir. Angkatan Udara Mesir bisa dikatakan adalah negara pertama di dunia yang mengoperasikan pesawat tempur multirole MiG-35, sebelumnya pada bulan April 2015, Mesir menandatangani kesepakatan pembelian 50 unit MiG -35 senilai lebih dari US$ 2 miliar.

MiG-35 atau NATO memberi kode nama sebagai ‘Fulcrum Foxtrot’ adalah pesawat tempur dari generasi 4 ++ buatan Aircraft Corporation MiG Rusia, dan diklaim memiliki kemampuan sebanding dengan Sukhoi Su-35 Rusia dan F-15 AS.

Dengan peningkatan signifikan pada efektivitas tempur, fleksibilitas dan kinerja. MiG-35 memiliki kecepatan maksimum Mach 2,25 (2.400 km / jam) dan radius tempur hingga 1.000 km. Dilengkapi persenjataan meriam internal GSH-30-1 kaliber 30 mm dan rudal udara-ke-udara, rudal udara-ke-permukaan presisi atau bom pintar pada sembilan cantelan dibawah sayap dan badan dengan kapasitas angkut 7 ton.

Peningkatan yang paling signifikan pada MiG-35 adalah penggunaan mesin Klimov RD-33OVT dengan bi-directional nozzle vectoring control yang lebih canggih bila dibandingkan mesin pada Su-35 atau F-22 yang menggunakan singel-axis nozzle vectoring control.

Peningkatan lain yang membuatnya mampu menandingi kecanggihan pesawat tempur F-15 Strike Eagle milik AS adalah penggunaan perangkat targeting pod canggih, PPK targeting pod buatan Precision Instrument Systems. PPK thermal imager / TV dan laser rangefinder memungkinkan MiG-35 mampu secara mandiri memandu rudal udara-ke-darat dan bom berpandu ke target didarat secara presisi.

Dengan sudah mulai operasionalnya pesawat tempur terbaru MiG-35, maka semakin banyak pilihan pesawat tempur canggih dari generasi 4.5 di dunia, setelah sebelumnya didominasi oleh pesawat tempur Rafale, Typhoon, F-15, Su-35 dan F-16V. Apalagi dengan harga yang lebih terjangkau (US$ 40-45 juta), menjadikan MiG-35 adalah pilihan yang lebih menarik untuk di akusisi.

Author : Muhidin

Share:

Penulis: