Kairo – Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sissi pada 1/4/2017 berangkat meninggalkan Kairo untuk menemui Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Washington, tempat kedua pemimpin berupaya memperbarui hubungan setelah ketegangan menyangkut penumpasan lawan-lawan Sisi.
Selain melakukan pertemuan dengan Trump, Sisi juga akan bertemu para kepala Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional, yang ia harapkan dapat membantu perekonomian negaranya yang sedang jatuh.
Kunjungan kenegaraan ke Amerika Serikat merupakan yang pertama kalinya dilakukan Sisi setelah ia terpilih sebagai presiden pada 2014 karena selama ini presiden saat itu, Barack Obama, tidak pernah mengundangnya untuk bertemu di Washington.
Sisi terpilih satu tahun setelah memimpin militer menggulingkan presiden asal Ikhwanul Muslim, Mohamed Mursi, menyusul merebaknya unjuk rasa massal.
Seorang pejabat senior Gedung Putih mengatakan, 31/3/2017 Trump “ingin memanfaatkan kunjungan Presiden Sisi untuk memulai kembali hubungan bilateral AS-Mesir serta membangun hubungan kuat yang diciptakan kedua presiden ketika mereka bertemu untuk pertama kalinya di New York pada September tahun lalu”.
Mesir selama ini telah menjadi salah satu sekutu paling dekat Washington di Timur Tengah dan menerima bantuan militer dari AS senilai 1,3 miliar dolar AS setiap tahunnya.
Negara itu saat ini tengah berjuang melawan kelompok pemberontak di Sinai. Ratusan tentara dan polisi Mesir kehilangan nyawa dalam pertempuran dengan kalangan pemberontak.
Hubungan bilateral kedua negara merenggang ketika mantan Presiden Barack Obama mengkritik Sisi atas penumpasan yang dilancarkan pemerintahannya terhadap kalangan Ikhwanul Muslim, yang merupakan kelompok Islamis tertua di Mesir.
Suatu pernyataan mengungkapkan dalam lawatannya di AS, Sisi akan bertemu dengan kepala IMF dan presiden World Bank “untuk membahas penguatan kerja sama dengan kedua lembaga dalam berbagai bidang ekonomi.” Mesir telah merundingkan bantuan miliaran dolar dari berbagai lembaga peminjam untuk membantu negaranya menghidupkan kembali perekonomian yang terpukul karena pergolakan politik sejak munculnya pemberontakan pada 2011. Bantuan itu juga diharapkan dapat menangani keterbatasan dolar, yang telah melumpuhkan impor, membuat investor asing kabur serta menghambat pemulihan ekonomi Mesir.
Pernyataan itu menyebutkan Sisi juga dijadwalkan melakukan pertemuan dengan para kepala kamar dagang dan perusahaan-perusahaan besar Amerika Serikat untuk membahas peluang investasi di Mesir.
Antara/Reuters