Washington – Gedung Putih pada 1/4/2017 mendukung tanggapan petingginya bahwa Amerika Serikat sekarang, tidak memusatkan perhatian pada penggulingan Presiden Suriah Bashar al-Assad, dengan mengatakan bahwa pokok pikiran AS adalah mengalahkan IS.
Menteri Luar Negeri Rex Tillerson dan duta besar AS untuk PBB Nikki Haley pada 31/3/2017 dikecam karena merendahkan tujuan lama AS membujuk Assad meninggalkan kekuasaan untuk membantu mengakhiri perang saudara enam tahun Suriah.
Tillerson menyatakan masa depan Assad terserah pada keputusan rakyat Suriah, sementara Haley mengatakan “pengutamaan kami tidak lagi duduk di sana dan berpikir menurunkan Assad”.
Pada jumpa pers harian, juru bicara Gedung Putih Sean Spicer mengatakan bahwa mengenai Assad, “ada kenyataan politik bahwa kami harus menerima dalam hal di mana kita berada sekarang”.
Spicer menyalahkan ketidakmampuan pendahulu Trump, Barack Obama dari Demokrat, membujuk Assad mundur.
Pemerintahan Obama, dalam tahun akhirnya, berpusat pada pencapaian kesepakatan dengan Rusia.
“Kami memiliki kesempatan dan harus fokus sekarang untuk mengalahkan IS,” kata Spicer, “Amerika Serikat membuat pengutamaan di Suriah dan Irak dan kami telah membuat jelas bahwa kontra-terorisme, terutama kekalahan IS, adalah yang terpenting di antara pengutamaan itu.”
Antara