Sebuah media Perancis menurunkan artikel “Gripen: insistances suédoises en Colombie”, yang menuliskan keinginan penjualan pesawat tempur Gripen Swedia ke Kolombia yang mendapat kritik dari pegiat HAM.
Setelah penandatanganan perjanjian kerjasama bilateral di bidang pertahanan Kolombia -Swedia pada 14 Maret 2017 di Bogota, Kolombia, Pemerintah Swedia disalahkan karena ingin “memanfaatkan” proses perdamaian di negara Amerika Latin tersebut untuk menjual pesawat tempur Saab Gripen.
Sejak tahun 2016, produsen SAAB Swedia menggunakan berbagai cara untuk meyakinkan Bogota agar membeli pesawat tempurnya. Seperti pernah dinyatakan oleh Gripen Head Marketing, Richard Smith “kami sedang melakukan pembicaraan tentang ini (Gripen)”.
Uniknya, perjanjian kerjasama pertahanan juga ditandatangani oleh Menteri Perekonomian Swedia Mikael Damberg, dan ditafsirkan sebagai niat Swedia untuk menawarkan kepada Kolombia preferensi ekonomi yang signifikan untuk pembelian Gripen, mirip dengan kontrak penjualan 36 pesawat tempur Gripen kepada Brasil yang ditandatangani pada tahun 2015.
Pemerintah Kolombia saat ini ingin meng-upgrade kekuatan Angkatan Udara Kolombia, salah satunya dengan akuisisi pesawat tempur multirole, yang saat ini menjadi incaran dari SAAb Swedia.
Namun, aktivis hak asasi manusia di Kolombia dan Swedia tidak setuju dengan rencana penjualan pesawat tempur Gripen kepada Kolombia. Menurut organisasi HAM, Svenska Freds, mempromosikan pesawat tempur Gripen ke Kolombia bertentangan dengan perdamaian yang ingin diciptakan di Kolombia.
Editor : Muhidin