Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Pakistan Kerahkan Sistem Pertahanan Udara Buatan China

Sistem pertahanan udara HQ-16 buatan China. © Baidu

Militer Pakistan telah menempatkan sejumlah LY-80, yang merupakan versi China dari sistem pertahanan udara (SAM) jarak menengah BUK buatan Rusia, sistem yang diduga menembak jatuh pesawat Malaysia Airlines diatas Ukraina timur pada 17 Juli 2014 lalu dan menewaskan seluruh penumpangnya.

Menurut Defence Update, Pakistan mengerahkan 3 (tiga) baterai dari sistem pertahanan udara LOMADS LY-80 buatan China untuk mempertahankan lokasi penting dan strategis terhadap serangan Angkatan Udara India.

LY-80 adalah versi ekspor dari sistem pertahanan udara HQ-16 buatan Cina yang diperkenalkan oleh Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) pada bulan September 2011 dan saat ini digunakan oleh Angkatan Darat China. Untuk versi angkatan laut dari sistem pertanan udara ini disebut HHQ-16.

Angkatan Bersenjata Pakistan menggambarkan LY-80 sebagai sistem pertahanan udara mobile buatan China yang mampu melacak dan menghancurkan berbagai target udara pada jarak lebih jauh dengan ketinggian rendah dan menengah.

Dalam upacara penugasan LY-80 baru-baru ini ke dalam Angkatan Bersenjata Pakistan, Jenderal Qamar Javed Bajwa, Kepala Staf Angkatan Darat Pakistan, mengatakan bahwa LY-80 LOMADS akan meningkatkan kemampuan respon militer Pakistan terhadap ancaman pertahanan udara saat ini dan yang akan datang.

Tiga baterai LY-80 dioperasikan oleh Angkatan Darat Pakistan dibawah Komando Pertahanan Udara yang dipimpin oleh Letnan Jenderal Muhammad Zahid Latif Mirza. Komando ini bertugas dengan aset pertahanan udara strategis Pakistan terhadap serangan udara. Komando ini bermarkas di Pangkalan Militer Chaklala di Rawalpindi, Provinsi Punjab.

Rudal LY-80 dapat mencegat pesawat atau rudal jelajah di ketinggian mulai dari 15 meter hingga 18 km. Kemampuan maksimum intersepsi untuk pesawat tempur adalah 40 km dan kemampuan intersepsi maksimum untuk rudal jelajah adalah antara 3,5 – 12 km dengan ketinggian 50 meter pada kecepatan lebih dari 1.000 km/jam.

Sistem pertahanan udara (SAM) LY-80 memiliki probabilitas membunuh sebesar 85 persen terhadap pesawat tempur dan sekitar 60 persen terhadap rudal jelajah. China menggunakan HQ-16 untuk melindungi aset stasioner seperti lapangan udara, pos komando, konsentrasi pasukan dan jembatan.

Sebuah baterai HQ-16 terdiri dari 4 (empat) kendaraan peluncur yang masing-masing dilengkapi dengan 6 rudal, sebuah pos komando, 2 unit kendaraan radar, kendaraan transportasi dan reload rudal serta kendaraan catu daya.

Radar HQ-16 dapat mendeteksi pesawat tempur musuh pada jarak hingga 140 km dan ketinggian 20 km. Radar tersebut dapat mendeteksi hingga 144 target dan melacak hingga 48 target secara simultan.

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest

Penulis: