Perusahaan dirgantara asal India, Hindustan Aeronautics Limited (HAL) sedang berusaha untuk secara agresif memasarkan jet tempur latih Advanced Hawk upgrade mengingat respon yang kurang hangat dari Angkatan Udara India saat ini, seperti dilansir dari The Hindu Business Line.
“Kami sedang berusaha untuk menargetkan negara-negara sahabat dari India dan Inggris, dengan pesanan utama untuk India (HAL)”, kata sumber-sumber resmi.
Sumber tersebut menunjukkan bahwa kedua belah pihak berpendapat bahwa terdapat pasar potensial untuk memasarkan jet tempur latih Advanced Hawk, yang memulai debutnya pada Aero India 2017 yang diselenggarakan di Bengaluru beberapa waktu lalu.
Sebuah skandal suap yang melibatkan perusahaan Rolls-Royce, yang membuat mesin jet yang digunakan pada pesawat tempur latih Advanced Hawk, telah menempatkan setiap pesanan baru dari Angkatan Udara India di bawah bayang-bayang.
India adalah operator terbesar jet tempur latih Hawk di dunia. Selain yang ditawarkan dengan peningkatan kemampuan pelatihan untuk armada yang lebih besar, pesawat ini juga sedang dipasarkan sebagai pesawat tempur ringan yang terjangkau untuk negara-negara dengan angkatan udara yang lebih kecil.
“Para pelanggan potensial Advanced Hawk adalah setiap angkatan udara yang bermaksud untuk membeli versi berikutnya dari pesawat tempur Hawk. Tujuan memamerkannya pada Aero India adalah untuk merangsang minat para pembeli tersebut”, tambah narasumber.
Pengerjaan Advanced Hawk telah berlangsung selama lebih dari dua tahun, HAL dan BAE System telah mengumpulkan berbagai sumber daya untuk menjamin kemampuan peran tempur dari jet pelatih tersebut dan juga dapat membawa bergagai senjata pintar.
Menunjuk beberapa inovasi pada Advanced Hawk, narasumber mengatakan bahwa bentuk sayap menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam kinerja pesawat dan menambah kelincahan, seperti juga memastikan take-off dan landing pada jarak lebih pendek.
Pesawat ini juga memiliki sensor baru dan persenjataan, termasuk layar helm untuk pilot (HMD), pesawat terbang pertama yang berasal dari pesawat pelatih yang menggunakannya. BAE System dan HAL telah menandatangani nota kesepahaman (MOU) pada tahun 2015 untuk bersama-sama mencari peluang dalam pengembangan dan mencari pasar ekspor.