Perusahaan pertahanan dan keamanan SAAB telah menandatangani kontrak dengan Administrasi Material Pertahanan Swedia (FMV) untuk pengembangan dan produksi dari sistem rudal anti kapal generasi berikutnya, seperti dilansir dari Navy Recognition. Total pesanan senilai SEK 3,2 miliar (lebih dari USD 355 juta) dan pengiriman tersebut akan berlangsung selama periode 2017-2026.
Kontrak yang ditandatangani adalah program pengembangan sistem rudal anti kapal dengan konfigurasi peluncuran dari pesawat tempur dan dari kapal laut. Generasi berikutnya dari sistem rudal anti kapal akan diintegrasikan pada jet tempur Gripen E baru dan korvet kelas Visby milik Angkatan Bersenjata Swedia.
“Rudal generasi berikutnya ini akan memberikan Angkatan Udara dan Angkatan Laut Kerajaan Swedia dengan kemampuan sangat meningkat, dibandingkan dengan rudal lainnya yang saat ini ada dipasaran. Mereka akan memiliki kemampuan untuk menyerang target apapun, dalam segala kondisi”, kata Hakan Buskhe, Presiden dan CEO Saab.
Sistem rudal ini memiliki jangkauan tempur yang ditingkatkan, peningkatan pencari sasaran, dan berat yang lebih rendah dibandingkan dengan sistem rudal sebelumnya. Ia juga memiliki kemampuan untuk memerangi spektrum yang luas dari target yang berbasi darat dan angkatan laut, memiliki kemampuan segala cuaca dan desain baru yang memungkinkan pertumbuhan potensi di masa depan.
Sistem baru menggabungkan kemampuan dari keluarga rudal anti kapal RBS-15 yang telah terbukti dengan penambahan kemampuan baru dan peningkatan lain. Keluarga rudal RBS-15 secara bersama-sama diproduksi oleh Saab dan Diehl Defence GmbH & Co. KG.
“Diehl dengan bangga melanjutkan partisipasinya dalam kisah sukses rudal RBS-15 dengan pengetahuan dan keahlian kami yang telah terbukti. Program bersama ini akan memperkuat posisi kedua perusahaan sebagai pemimpin dunia dalam teknologi rudal anti kapal, menjadi yang pertama untuk memperkenalkan rudal generasi baru ke pasar”, kata Claus Gunther, CEO Diehl Defence GmbH & Co. KG.
RBS-15 adalah sistem rudal yang telah digunakan oleh angkatan laut, sebagai baterai pertahanan pesisir dan juga oleh angkatan udara selama hampir 30 tahun. Sistem rudal tersebut dapat mengalahkan berbagai jenis ancaman canggih dan memiliki jangkauan operasionala yang jauh.