NEW DELHI – India telah menyatakan minatnya untuk membeli jet tempur MiG-29 dari Malaysia dan meng-upgrade mereka untuk digunakan oleh Angkatan Udara India, demikian seperti dilansir dari The Malaymail.
Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Najib Razak mengatakan adanya usulan itu diantara aspek kerjasama militer yang telah disetujui oleh Malaysia dan India. Dalam hal ini, ia mengatakan bahwa Departemen Pertahanan dan Angkatan Udara Malaysia (TUDM) akan melihat bentuk kerjasama, termasuk penanganan pesawat Sukhoi dan suku cadangnya.
“Ada kemungkinan juga bahwa mereka akan membeli pesawat MiG 29 kita [Malaysia] untuk direparasi. Dan sebagai balasannya kami akan menerima suku cadang untuk program pesawat tempur Sukhoi kami”, kata Najib Razak dalam konferensi pers di akhir kunjungan selama 6 hari di India yang dimulai pada tanggal 30 Maret di Chennai.
Menurut majalah penerbangan militer terkemuka, “AirForces Monthly”, bahwa TUDM pada tahun 1995 memperoleh 18 unit jet tempur MiG-29N dari Rusia, dan saat ini memiliki sekitar 10 unit MiG-29N dan 2 unit MiG-29NU (Trainers) dalam armadanya.
Najib juga mengatakan bahwa kunjungan kali ini ke India berhasil dalam hal investasi antara kedua negara, dimana 31 nota kesepahaman (MoU) telah ditandatangani dengan total investasi sebesar USD 35,99 miliar.
Kerjasama tersebut meliputi pembangunan pelabuhan dan jalan raya, pengembangan energi surya, smart city, kelapa sawit, taman teknologi dan pendidikan tinggi. Selain itu, Topworth Group dan Samarth Group dari India telah menyerahkan Letter of Intent (LoI) untuk berinvestasi sebesar USD 380 juta di Malaysia, tambahnya.
Dia mengatakan Samarth Group, yang merupakan produsen produk medis penting, merencanakan investasi senilai USD 80 juta di Iskandar Malaysia, Johor, sementara Topworth Group, produsen aluminium foil untuk kemasan obat, sangat ingin berinvestasi senilai USD 300 juta di Bintulu, Sarawak.
Najib juga mengatakan bahwa Malaysia sedang berjuang untuk mendapatkan 6 paket konstruksi jalan raya sepanjang 3.000 km di Rajashtan melibatkan investasi yang diperkirakan senilai USD 1,5 miliar.
“Kunjungan saya ke Jaipur menampilkan ketertarikan Malaysia pada proyek jalan raya di Rajashtan dan model yang akan dilaksanakan oleh Malaysia akan menjadi contoh bagi negara-negara tetangga Rajashtan”, katanya.