India tertarik untuk membeli pesawat tempur multiperan MiG-29 dari Malaysia, melakukan upgrade dan digunakan oleh Angkatan Udara India dengan imbalan suku cadang jet tempur Sukhoi ke Kuala Lumpur, seperti dilansir dari New Straits Times.
Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Najib Razak mengatakan adanya usulan itu diantara aspek kerjasama militer yang telah disetujui oleh Malaysia dan India. Ia mengatakan bahwa Departemen Pertahanan dan TUDM akan melihat bentuk kerjasama tersebut, termasuk perawatan dan suku cadang jet tempur Su-30 yang dimiliki saat ini.
“Ada kemungkinan mereka akan membeli pesawat MiG 29 untuk direparasi. Dan kami akan menerima suku cadang untuk pesawat tempur Su-30”, kata Najib Razak dalam konferensi pers di Chennai, India.
Najib juga mengatakan bahwa kunjungan kali ini ke India berhasil dalam hal investasi antara kedua negara, dimana 31 nota kesepahaman (MoU) telah ditandatangani dengan total investasi sebesar USD 35,99 miliar.
Dia mengatakan Samarth Group, yang merupakan produsen produk medis penting, merencanakan investasi senilai USD 80 juta di Iskandar Malaysia, Johor, sementara Topworth Group, produsen aluminium foil untuk kemasan obat, sangat ingin berinvestasi senilai USD 300 juta di Bintulu, Sarawak.
TUDM sedang menghadapi masa depan yang tidak pasti pada rencana pengembangan kemampuannya, mengingat keterbatasan anggaran yang diberikan pemerintah, akibat pertumbuhan ekonomi yang lambat dan jatuhnya penerimaan dari hasil minyak.
Sulit untuk memprediksi masa depan pengadaan alutsista bagi TUDM, meski pemerintah Malaysia tetap mempertahankan fleksibilitas untuk mengisi kebutuhan. Alokasi anggaran tahunan untuk pengadaan pertahanan yang diberikan sebenarnya bukan untuk memperoleh alutsista, namun pada kenyataannya dana itu adalah untuk pembayaran progresif atas peralatan yang sudah dibeli.
Anggaran sebesar RM 462 juta (US $ 104 juta) yang dialokasikan untuk TUDM dalam pengadaan alutsista dibawah anggaran pertahanan tahun 2017 tampaknya mengalami pemotongan signifikan bila dibandingkan anggaran tahun 2016 sebesar RM 702 juta.