Korps Marinir Indonesia sedang mempersiapkan surat resmi pembatalan pembelian lebih lanjut dari amfibi lapis baja BTR-4M 8×8 buatan Ukraina.
Surat itu akan diserahkan kepada pihak Kementerian Pertahanan Indonesia untuk selanjutnya dana yang sedianya untuk pembelian APC B BTR-4M bisa dialihkan untuk pembelian kendaraan lapis baja lainnya yang lebih memenuhi persyaratan Marinir Indonesia.
Sebelumnya Korps Marinir Indonesia mendapat alokasi anggaran tahun 2017 sebesar US$ 95 juta untuk pembelian kendaraan amfibi lapis baja BTR-4M untuk menggantikan amfibi BTR-50PK.
Pada Desember 2016, Marinir Indonesia melakukan uji coba tahap pertama 5 unit BTR-4 yang dikirimkan pihak UkrOboronProm Ukraina. Hasil laporan dari pengujian tahap pertama memperlihatkan beberapa kelemahan dari APC BTR-4M. Salah satu diantaranya adalah “trimmed excessively by the bow” atau bagian depan kendaraan yang terlalu terendam saat APC dipacu dengan kekuatan penuh. Kelemahan tersebut terhitung berbahaya apabila APC berenang dilautan dengan ombak tinggi.
BTR-4M sebenarnya bersenjata sangat lengkap, selain satu laras meriam otomatis ZTM-1 kaliber 30 mm, juga dilengkapi satu peluncur granat otomatis AGS-17 30 mm atau satu senapan mesin berat.
Dengan akan dibatalkannya pembelian armada BTR-4M, belum diketahui calon pengganti dari APC BTR-50PK dan BTR-4M.
Janes
Author : Muhidin