Georgia akan membeli sistem rudal pertahanan udara dari Prancis, menurut pernyataan Menteri Pertahanan Georgia, Levan Izoria seperti dilansir dari Defence Update pada 11 April 2017.
Perjanjian tersebut melibatkan peningkatan belanja pertahanan oleh Angkatan Bersenjata Georgia untuk melatih anggota layanan mengoperasikan sistem pertahanan anti pesawat baru dan membeli peralatan itu sendiri dari perusahaan Perancis.
“Sejumlah transaksi keuangan telah dilakukan, dan kita memasuki fase intensif perjanjian menyeluruh tahun 2017-2018, di mana kita akan meningkatkan belanja pertahanan untuk membeli sistem pertahanan udara yang menjamin perlindungan global untuk negara kita”, kata Izoria dalam komentarnya.
Menteri Pertahanan Georgia juga mengatakan kepada media bahwa dia akan bertemu dengan Menteri Pertahanan Prancis, Jean-Yves Le Drian di Paris pekan depan untuk membicarakan rincian lebih lanjut dari perjanjian pertahanan udara tersebut.
Jenis sistem pertahanan anti pesawat tidak disebutkan, tetapi menurut beberapa sumber, bahwa Angkatan Bersenjata Georgia memesan Vertical Launch MICA (VL MICA) jarak pendek, sistem pertahanan udara berbasis darat yang dikembangkan oleh MBDA. Georgia tidak mungkin untuk membeli SAMP-T karena harganya mahal dan fakta bahwa itu adalah sistem pertahanan anti rudal balistik.
Sistem pertahanan anti pesawat VL Mica memiliki kemampuan tembak dan lupakan serta dapat digunakan di segala cuaca, siang dan malam serta kemampuan untuk melaksanakan keterlibatan secara simultan terhadap beberapa sasaran.
Rudal ini diluncurkan secara vertikal menggunakan kendali dari daya dorong vektor. Penerbangannya dikendalikan oleh strap yang diprogram menggunakan sistem bimbingan inersia hingga pertengahan perjalanam dan selanjutnya menggunakan terminal pencari homing.
Rudal dengan propelan pendorong butalite padat dan penopang bermotor memberikan kecepatan maksimum lebih besar dari 3 mach, dengan jangkauan target maksimum adalah 10 km dan ketinggian maksimum 9 km. Kecepatan peluncuran antar tembakan adalah dua detik.
Mayoritas sistem pertahanan udara di Georgia hancur selama perang dengan Rusia pada tahun 2008 lalu.