Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Rekor Baru Pencegatan Jet Tempur Jepang Untuk Melawan Kemajuan China

Sebagaiman China berusaha untuk terus bergerak lebih jauh ke Pasifik Barat, Kementerian Pertahanan Jepang melaporkan bahwa jet tempur negara mencatatkan sejumlah pencegatan pesawat asing pada tahun fiskal yang berakhir 30 Maret 2017, seperti dilansir dari Sputnik.

Catatan tertinggi sebelumnya adalah 944 pencegatan yang dicapai pada tahun 1984 saat puncak terjadinya Perang Dingin. Rekor terbaru adalah 1.168 pencegatan, dengan kenaikan hampir seperempatnya, dimana 73 persen dari angka tersebut sebagai respon pesawat China yang mendekati wilayah udara Jepang.

Jumlah tersebut adalah yang terbesar dibandingkan negara manapun sejak Angkatan Udara Bela Diri Jepang (JASDF) mulai menerbitkan informasi tentang pencegatan yang dilakukan terhadap negara-negara lain. Pertemuan dengan pesawat terbang Rusia, sebagian besarnya terdiri dari pesawat pembom jarak jauh, yaitu sekitar 26 persen dari total pencegatan.

Dalam briefing di Tokyo pada hari Kamis (13/04/2017), Kepala Staf Angkatan Udara Jepang, Laksamana Katsutoshi Kawano mengatakan, “Baru-baru ini, kita telah melihat sejumlah pesawat militer China beroperasi lebih jauh ke selatan dan membawa mereka lebih dekat ke pulau Okinawa dan bagian lain dari gugus kepulauan”.

Dia menambahkan, “Kegiatan jet tempur dari China terus meningkat dalam hal frekuensi,  daerah dan durasi mereka… Mengingat tren modernisasi Angkatan Bersenjata China, kami memperkirakan hal ini akan terus berlanjut”.

Kementerian Pertahanan Jepang melaporkan bahwa pada tahun fiskal 2016, wilayah udara Jepang tidak dilanggar oleh pesawat asing. Kementerian tersebut juga melaporkan adanya 26 penerbangan yang “tidak biasa”, termasuk beberapa dilakukan oleh pesawat pembom dan jet tempur China, di wilayah udara yang bersifat internasional namun saat ini masih diperebutkan secara politik.

Setelah Angkatan Laut China melakukan latihan peran bulan lalu antara pulau Okinawa dan Miyako sebagai bagian dari upaya untuk melenturkan otot militernya di wilayah Pasifik barat, Jepang melakukan pencegatan jet tempur, disertai dengan pesawat peringatan dini dan pesawat pembom yang mengambil jalan mereka di timur laut dari Taiwan melalui Selat Miyako.

China pertama kali memasuki wilayah Pasifik Barat pada bulan Desember 2016 ketika kapal induk Liaoning berlayar melewati Selat Miyako untuk pertama kalinya dengan dikawal dua frigat dan tiga kapal perusak berpeluru kendali.

Hubungan antara China dan Jepang menjadi tegang karena persengketaan atas Kepulauan Senkaku di Laut China Timur, yang di klaim oleh China namun dibawah kendali Jepang. Pembicaraan atas pembangunan komunikasi dan protokol maritim terhenti pada 2012 ketika Tokyo membeli kepulauan Senkaku.

Pada bulan September 2016 Angkatan Udara China mengumumkan akan mulai latihan udara reguler di dekat gugusan kepulauan, yang terlihat lebih sebagai penghalang bagi Jepang untuk memaksa Angkatan Laut China tetap berada di teluk.

Pakar militer memperkirakan bahwa kepulauan tersebut benar-benar bisa berfungsi sebagai landasan peluncuran bagi militer China.

Seorang juru bicara Angkatan Udara China seperti dikutip oleh Xinhua News Agency mengatakan, “Ini adalah praktek umum bagi Angkatan Udara negara-negara yang lautnya berbatasan dan persyaratan normal untuk pertahanan nasional China dan pembangunan militernya… sesuai dengan praktek dan hukum internasional”.

Share:

Penulis: