Balikpapan – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan jalan tol Balikpapan-Samarinda selesai dan mulai dioperasikan pada tahun 2019.
“Saat ini progresnya sudah cukup baik, mudah-mudah bisa berjalan lancar dan bisa beroperasi pada 2018,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam siaran pers Rabu, diterima di Balikpapan, 19/4/2017.
Jalan Tol Balikpapan-Samarinda direncanakan membentang sepanjang 99,35 kilometer dengan nilai investasi Rp 9,97 triliun. Pembangunan jalan tol ini dilakukan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), yaitu PT Jasa Marga Balikpapan-Samarinda. Saat ini kemajuannya pembangunan mencapai 12,82 persen sementara pembebasan lahannya sudah 85,49 persen.
Pembangunan tol ini juga dibagi dalam lima seksi. Seksi 1 dan 5 dibiayai oleh Kementerian PUPR dan Pemprov Kaltim, seksi 2-4 oleh PT Jasa Marga Balikpapan.
Untuk Seksi 1 (Balikpapan Km 13 – Samboja) sepanjang 22,03 km, konstruksinya menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp 1,5 triliun dan APBN sebesar Rp 271 miliar untuk pembangunan Jembatan Manggar.
Seksi itu ditargetkan selesai pada 2017 atau dua tahun sejak Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), saat ini progres fisik telah mencapai 53,8 persen dan progres pembebasan lahannya mencapai 95,16 persen.
Seksi 5 (Manggar – Balikpapan Km 13) sepanjang 11,09 km, anggarannya sebesar Rp848,55 miliar ditargetkan selesai pada 2018. Kemajuan pembangunannya mencapai 3,6 persen dan pembebasan lahan 60,80 persen.
Kemajuan seksi lainnya yang dikerjakan oleh BUJT, yaitu seksi 2 (Samboja-Muara Jawa), seksi 3 (Muara Jawa- Palaran) dan seksi 4 (Palaran-Samarinda) dengan total panjang 66,23 km, rata-rata progres lahannya adalah 81,29 persen dan progres fisik 1,89 persen.
“Pembangunan kontruksi tol Balikpapan-Samarinda berjalan simultan dengan pembebasan lahan agar proses pengerjaan dapat memenuhi target waktu penyelesaian,” ujar Menteri PUPR.
Antara