Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Ekspor Kapal Selam Murah “Made in China” Terus Meningkat

Ekspor Kapal selam China, termasuk Type 035 kelas Ming. © PLA Navy
Ekspor Kapal Selam Murah "Made in China" Terus Meningkat 1

BEIJING – China telah menduduki peringkat global dalam hal teknologi kapal selam selama beberapa tahun terakhir di mana negara tersebut telah berhasil mengekspor sejumlah kapal selam konvensional, meskipun harganya relatif murah namun China menawarkan teknologi canggih, seperti dilansir dari situs India News.

“Kapal selam yang diekspor oleh China relatif murah namun menawarkan teknologi canggih, dan dirancang dengan beberapa fitur yang dapat di modifikasi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, menjadikan kapal buatan mereka lebih kompetitif di pasar global”, kata seorang pengamat militer seperti dikutip oleh Global Times.

Ekspor kapal selam China telah mengalami peningkatan, dimana pemerintah Thailand belum lama ini menyetujui pembelian tiga unit kapal selam pertamanya dari China.

Menurut laporan, pemerintah Thailand telah mengalokasikan anggaran sekitar US $ 393 juta untuk membeli kapal selam kelas S26T pertama dalam periode enam tahun.

Ini adalah pembelian terbaru dari pelanggan asing, setelah sebelumnya pembuat kapal pelat merah China Shipbuilding Industry Corp (CSIC) secara resmi mengkonfirmasi pada tanggal 12 Oktober 2016 telah menjual armada kapal selam ke Pakistan.

Pakistan akan mengakuisisi 8 unit kapal selam diesel listrik buatan China hingga tahun 2028, dan kesepakatan tersebut diperkirakan bernilai sekitar US $ 5 miliar, menurut laporan media PLA Daily. Pada bulan November tahun lalu, Angkatan Laut Bangladesh menerima kiriman 2 unit kapal selam diesel listrik kelas Tipe 035 (kelas Ming), menurut laporan IHS Jane.

Pada awalnya China merasa kesulitan untuk menjual kapal selam buatannya ke luar negeri karena kapal selam buatan mereka sangat berisik sehingga mudah terdeteksi.

“Dalam beberapa tahun terakhir, China telah mampu mengekspor lebih banyak kapal selam konvensional berkat meningkatnya kualitas dan harga yang relatif rendah, yang juga sejalan dengan perkembangan sektor militer China dalam berbagai prestasi yang berkaitan dengan persenjataan maupun peralatan militernya”, kata Li Jie kepada Global Times.

“Sebagai contoh, sistem elektronik dan platform tempurnya telah berkembang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun beberapa komponen mungkin masih tertinggal di banding produsen kelas satu dunia”, katanya.

Angkatan Laut China kini mengoperasikan armada kapal selam yang merupakan salah satu kekuatan paling cepat berkembang dan paling modern di dunia.

China memiliki kapal selam bertenaga nuklir maupun diesel-listrik, dan Tipe 041 kelas Yuan adalah kelas pertama dari kapal selam diesel-listrik Angkatan Laut China yang kini dilengkapi dengan sistem penggerak udara mandiri (AIP).

“Secara keseluruhan, China telah mendaki peringkat global dalam hal teknologi kapal selam selama beberapa tahun terakhir, dan salah satu terobosan utamanya adalah penerapan AIP”, menurut sumber militer yang tidak ingin disebutkan namanya, kepada Global Times.

“Beberapa teknologi telah berada pada tingkat yang sama dengan yang dikuasai produsen dari Jerman. Yang lebih penting, kami bisa memberi dukungan finansial bagi calon pelanggan kami”, kata sumber tersebut.

Kapal selam yang digunakan oleh PLA Navy sendiri lebih canggih daripada yang dijual, kata laporan tersebut.

“Kami tidak seperti beberapa negara yang tujuan utamanya adalah menjual senjata dan untuk menghasilkan lebih banyak dolar. Kami memberikan dukungan teknologi bagi pembeli asing untuk membantu mereka meningkatkan industri militer mereka”, katanya.

Teknologi AIP bisa membantu kapal selam tetap menyelam lebih lama lagi, bahkan lebih dari 15 hari, yang merupakan perbedaan besar dari versi kapal selam yang diekspor sebelumnya, tambah Li.

“Jenis teknologi ini telah menjadi persyaratan utama bagi Angkatan Laut Pakistan, yang tak mungkin membayar teknologi yang lebih mahal seperti kapal selam bertenaga nuklir. Namun negara itu perlu memperkuat angkatan lautnya jika terjadi konfrontasi dengan India”, kata Li.

Kapal selam yang banyak digunakan di wilayah Asia Pasifik sebagian besar adalah produksi Jerman, Amerika Serikat dan Prancis. China bisa memodifikasi beberapa fitur kapal selam agar sesuai dengan kebutuhan pelanggan, yang membuat armada kapal selam produksinya lebih populer di pasar global, menurut Li.

“Misalnya, perubahan untuk bertahan pada kedalaman air yang berbeda atau pembuangan panas bukanlah tugas yang sulit bagi pabrikan China”, kata Li menyimpulkan.

Share:

Penulis: