Upgrade perangkat lunak kini telah meningkatkan tingkat letalitas dari rudal darat-ke-udara standar RIM-174 Extended Range Active Missile (ERAM), atau disebut Standard Missile 6 (SM-6), sehingga kini dapat mengalahkan lebih banyak jenis alutsista buatan Rusia maupun China dibandingkan sebelumnya, seperti dilansir dari China Topix.
Selama pengujian pada bulan Desember 2016 yang lalu, sebuah rudal target yang mewakili rudal balistik pembunuh kapal induk buatan China, yaitu DF-21D berhasil dihancurkan oleh sepasang rudal SM-6 Dual I yang menggunakan teknologi “pencari aktif” yang ditembakkan dari kapal perusak Angkatan Laut AS di lepas pantai Hawaii.
Varian tersebut adalah versi SM-6 Dual I, dirancang untuk mampu mencegat rudal balistik di fase terminal, atau beberapa detik sebelum rudal menghantam sasaran.
Upgrade Dual I menambahkan prosesor yang lebih kuat untuk menjalankan perangkat lunak penargetan yang lebih canggih agar dapat menghantam hulu ledak yang turun dari atmosfer dengan kecepatan tinggi. Teknologi pencari aktifnya memungkinkan dua rudal SM-6 untuk melacak dan menghancurkan satu target secara bersamaan, hal ini akan sangat meningkatkan peluang menghancurkan.
Kesuksesan tersebut direplikasi awal bulan ini dengan berhasil mengeksekusi 4 (empat) tes penembakan Standard Missile-6 Block I (SM-6 Blk I) dari Hawaii. Varian inipun hadir dengan perangkat lunak yang diupgrade sehingga memungkinkan rudal melakukan berbagai fungsi, termasuk anti pesawat udara, pertahanan rudal balistik dan perang anti permukaan (ASuW).
“Anda sekarang memiliki kepastian mutlak untuk memukul apa saja yang menjadi ancaman. Jika ancaman tersebut muncul lalu melakukan beberapa manuver aneh dan rudal pertama [SM-6] tidak dapat mencegatnya maka rudal kedua yang akan melakukannya”, kata Mike Campisi, Direktur Senior SM-6 di Raytheon.
“Anda kini memiliki kemampuan multi misi dengan satu rudal. Itu berarti rudal tersebut bisa diarahkan ke setiap kapal kapan saja dan memiliki kemampuan yang sama persis dengan tiga set misi yang tidak diatur oleh perangkat keras atau hal lainnya”, tambahnya.
Sebagai rudal permukaan-ke-udara (SAM), SM-6 bisa dengan mudah untuk menembak jatuh pesawat tempur, helikopter, pesawat tak berawak musuh serta ancaman udara lainnya. Tapi dengan teknologi pencari aktif, rudal tersebut bisa melakukan tiga misi berbeda.