NEW DELHI – Israel Weapon Industries (IWI) telah menandatangani kesepakatan dengan Punj Lloyd dari India untuk memproduksi senjata ringan termasuk senapan serbu Tavor 21 dan Galil, dalam skema transfer teknologi, seperti dilansir dari Sputnik News.
“Kami telah membuat usaha patungan dengan IWI dan kami telah menyiapkan pabrik untuk memproduksi senapan serbu, karabines, senapan mesin ringan dan senapan runduk dipabrik kami. Ini adalah usaha patungan dengan skema transfer teknologi ke India”, menurut Ashok Wadhawan, President Unit Bisnis Manufaktur Pertahanan dan Dirgantara, Punj Lloyd Ltd.
Punj Lloyd akan memproduksi senapan serbu Tavor 5.56 x 45 mm yang bisa menembakkan peluru hingga 950 butir per menit dan senapan X-95 dengan laras panjang, tiga kaliber yang dilengkapi picatinny rel 360°. Selain senapan serbu, perusahaan patungan tersebut nantinya juga akan memproduksi senapan mesin semi-otomatis Negev (5.56 x 45 mm dan 7.62 x 51 mm) serta senapan runduk semi-otomatis Galil 7.62 x 51 mm. Senapan runduk Galil memiliki jangkauan hingga 1.000 meter, yang menargetkan objek kecil, bergerak atau tersembunyi.
Punj Lloyd telah mengamati rencana Angkatan Darat India untuk membeli 185.000 senapan serbu dengan pemandangan teleskopik di masa depan. Dan perusahaan mengharapkan usaha patungan itu dapat mewujudkan semua rencana pengadaan Angkatan Bersenjata India, yang berkaitan dengan senjata ringan.
“Ini pada dasarnya untuk program Make in India. Saat ini kami tak menargetkan hanya satu lini produk saja. Semua produk senjata genggam, yang dibutuhkan untuk angkatan bersenjata, kami akan memproduksinya”, tambah Wadhawan.
Punj Lloyd Ltd. telah berinvestasi sekitar US $ 52 juta untuk pabrik pertahanan dan US $ 4 juta khusus untuk bisnis ini. “Jumlah investasi akan terus meningkat tergantung pada ukuran pesanan yang terus kami dapatkan”, katanya.
Perdana Menteri India Narendra Modi diperkirakan akan mengunjungi Israel bulan Juli ini, untuk memperingati 25 tahun hubungan diplomatik bersama. Kunjungan Narendra Modi ini akan menjadi yang pertama kalinya oleh seorang Perdana Menteri India, dapat menghasilkan beberapa kesepakatan pertahanan antara kedua negara termasuk drone tempur Heron TP dan sistem radar Phalcon.
Pemerintah India telah menandatangani kontrak senilai lebih dari US $ 1,6 miliar, dengan perusahaan pertahanan Israel IAI. Selama tiga tahun terakhir, India telah menandatangani 10 kontrak pertahanan dengan Israel, yang merupakan terbesar kedua setelah Rusia.