Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Raid Amfibi Yontaifib Marinir dan US Army-ODA

(marinir.tnial.mil.id)
Raid Amfibi Yontaifib Marinir dan US Army-ODA 1

Prajurit Intai Amfibi-2 Marinir dan US ARMY-ODA (Operational Detachment Alpha) melakukan latihan Raid Amfibi dalam Latma Swift Iron 17-2444, untuk merebut dan menghancurkan sasaran musuh yang berada di Pulau Damar, Kepulauan Seribu, (4/5/2017).

Disimulasikan bahwa Pulau Damar yang berada di sebelah utara DKI Jakarta dikuasai oleh sekelompok orang tak dikenal (OTK) yang telah meresahkan keamanan di sekitar Laut Utara Pulau Jawa.

Sesuai data intelijen di lapangan, sekelompok OTK tersebut memanfaatkan daerah strategis yang berada di laut utara Jawa. Mereka mendirikan pos pantau dan aktif berpatroli serta melakukan penggalangan terhadap masyarakat yang mencari ikan di sekitar Pulau Damar untuk menanamkan antipati terhadap pemerintah NKRI terutama TNI.

Mereka dilengkapi dengan beberapa senjata, diantaranya adalah pistol P.226, AK 47 dan SS1 M1. Mereka juga menggunakan seragam berupa Battle Dress Uniform (BDU) warna hijau.

Komandan Batalyon Intai Amfibi-2 Marinir (Danyontaifib-2 Mar), Letkol Marinir Rino Rianto, kemudian memerintahkan prajurit Yontaifib-2 Mar bekerja sama dengan Tim “Operation Detachment Alfa” (ODA) US Army untuk merebut dan mempertahankan wilayah teritorialnya dengan menghancurkan sekelompok OTK yang telah menguasai Pulau Damar.

Prajurit Yontaifib-2 dan ODA menurunkan empat tim, yang dipimpin Lettu Marinir Agus Komarudin, untuk melaksanakan tugas tersebut. Setelah melakukan perencanaan yang matang, prajurit Yontaifib-2 Mar dan ODA yang menempati Posko di Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP) Tanjung Priok melaksanakan tugasnya.

Sejak H-1, satu tim telah melaksanakan pengamatan dan pemantauan terhadap aktifitas musuh untuk dilaporkan ke satuan atas/Posko. Sementara, tiga tim penyerbu melaksanakan persiapan sebelum hari “H” jam “J” untuk penyerangan.

Tim Sniper terlebih dahulu melaksanakan tembakan pembersihan musuh di sekitar sasaran untuk menghancurkan penjagaan. Pasukan kemudian melaksanakan serbuan dan penghancuran sasaran. Selanjutnya, melaksanakan pergerakan cepat masuk ke dalam ruangan untuk memastikan semua OTK telah tertembak mati.

Sumber: marinir.tnial.mil.id

Share:

Penulis: