Kairo – Angkatan Udara Mesir menghancurkan sekumpulan kendaraan pembawa senjata selundupan, yang menyeberang masuk ke Mesir melalui Libya, ujar pihak militer pada 8/5/2017.
Dalam pernyataan di laman Facebook, mereka menyatakan 15 kendaraan empat roda yang membawa senjata dan barang selundupan lainnya telah hancur dalam serangan udara selama 48 jam terakhir.
Sebuah video yang dikeluarkan pihak militer menunjukkan adegan ketika jet tempur dan helikopter menyerang sasaran di padang pasir. Pihak militer tak mengatakan siapa yang mengendarai kendaraan-kendaraan tersebut atau memberikan rincian apapun terkait korban.
Pada Januari, Kementerian Dalam Negeri Mesir mengatakan setidaknya delapan polisi tewas ketika gerilyawan pemberontak menyerang sebuah pos pemeriksaan keamanan di gurun bagian barat Mesir.
Aksi angkatan udara terjadi menyusul kejadian ketika pasukan keamanan membunuh delapan petempur yang diketahui sebagai anggota Ikhwanul Muslimin dalam baku tembak di selatan negara itu, menurut keterangan kementerian itu.
Mesir telah melarang kelompok organisasi tersebut dan menetapkannya sebagai sebuah kelompok teroris. Organisasi yang mengaku bahwa mereka melakukan aktivitas damai, tidak segera berkomentar untuk menanggapi hal itu.
Pernyataan dari kementerian tersebut pada Senin mengatakan mereka yang tewas dalam pertempuran di wilayah selatan termasuk Helmi Saad Masri, yang disebut-sebut sebagai seorang pemimpin terkemuka dari Ikhwanul Muslimin.
Pernyataan ini tidak menjelaskan lokasi yang tepat saat peristiwa baku tembak terjadi, namun pernyataan itu mengatakan pihak polisi mendapatkan sejumlah tembakan saat mencoba untuk mendekati kelompok tersebut.
Mesir bulan lalu mengumumkan keadaan darurat selama tiga bulan setelah dua aksi bom gereja yang diklaim oleh kelompok IS, yang menewaskan lebih dari 45 orang.
Antara / Reuters