Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Kawasan ASEAN Miliki Posisi Penting

Armada kapal perang RI saat melakukan sailing pass di Sulawesi Tengah, Sabtu (19/9/2015). (ANTARA/Basri Marzuki)
Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, menyampaikan bahwa kawasan ASEAN memiliki posisi yang penting sebagai penyedia jalur akses perdagangan. Oleh karena itu, negara-negara di kawasan ASEAN harus mampu menjamin keselamatan dan keamanan bagi komunitas maritim internasional di wilayah perairannya.

Pernyataan tersebut disampaikan Panglima TNI dalam pidatonya dihadapan para Panglima Angkatan Bersenjata Wilayah ASEAN pada Forum ke-14 ACDFIM (Asean Chiefs of Defense Forces Informal Meeting) tahun 2017, di Sofitel Philippine Plaza, Manila, Filipina, Kamis (18/5/2017).

Jenderal Gatot Nurmantyo menjelaskan bahwa pada konteks strategis kawasan ASEAN, dapat dilihat dari isu keamanan maritim yang semakin penting dalam keamanan global. “Beberapa wilayah strategis yang rawan dan rentan terhadap keamanan perairan antara lain Selat Malaka, Laut Sulu, dan Laut Cina Selatan,” ujarnya.

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo pada Forum ke-14 Asean Chiefs of Defense Forces Informal Meeting (ACDFIM) tahun 2017, di Sofitel Philippine Plaza, Manila Filipina, Kamis (18/5/2017).
Panglima TNI menyampaikan bahwa secara geografis 70% wilayah ASEAN merupakan perairan, untuk itu Indonesia memiliki pandangan bahwa keamanan maritim menjadi salah satu faktor dominan bagi terciptanya stabilitas kawasan.

“Indonesia memandang bahwa keamanan kawasan maritim di ASEAN harus bebas dari segala ancaman yang dapat membahayakan kedaulatan wilayah nasional serta tetap tegaknya hukum nasional dan hukum internasional,” tegasnya.

Guna mendukung terciptanya kawasan ASEAN yang bebas dari segala ancaman, Indonesia telah melakukan beberapa kerja sama dengan negara di kawasan, seperti patroli terkoordinasi antar negara pantai terkait dalam rangka pengamanan Selat Malaka. Hasil kerja sama ini telah menurunkan tingkat kejahatan, seperti kasus pembajakan dan perompakan (piracy and sea robbery).

“TNI juga mendukung terlaksananya Trilateral Cooperative Arrangement (TCA) dalam mengamankan jalur maritim di wilayah perairan ASEAN, khususnya di Laut Sulu dan Laut Sulawesi dengan melaksanakan patroli maritim trilateral,” ujar Panglima TNI.

Pada Forum ke-14 ACDFIM, Jenderal Gatot Nurmantyo menyarankan beberapa langkah strategis pemberantasan terorisme pada lingkup ASEAN dan global yaitu, peningkatkan rasa saling percaya (confidence building meassure), aksi pencegahan (preventive action), peningkatan kapasitas pertahanan (capacity building meassure), dan peningkatan kerja sama keamanan (security enhancement cooperation).

Panglima TNI selaku Ketua Delegasi Indonesia pada Forum ke-14 ACDFIM berharap, agar segenap Angkatan Bersenjata di ASEAN dapat mewujudkan kawasan yang aman, damai, tenteram dan sejahtera dalam kerangka kemitraan strategis, sehingga dapat memberikan kontribusi yang konstruktif dan signifikan bagi perdamaian dunia. “Hal ini sejalan dengan tema Forum ke-14 ACDFIM tahun 2017, yakni Partnering For Change, Engaging The World,” ucapnya.

Sumber: Puspen TNI

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest

Penulis: