Jakarta – Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Komisaris Jenderal Polisi Syafruddin menyatakan dugaan sementara ledakan yang terjadi di Terminal Kampung Melayu, Jakarta, adalah bom bunuh diri.
“Telah terjadi ledakan, sementara diduga bom bunuh diri,” ujar Komjen Polisi Syafruddin di Jakarta Rabu, 24/5/2017.
Komjen Syafruddin mengatakan dugaan sementara pelaku seorang diri dari unsur masyarakat sipil.
Wakapolri menyebutkan jumlah korban yang terkena ledakan enam orang, terdiri dari seorang diduga pelaku dan lima anggota Polri.
Lima anggota Polri dan satu orang meninggal dunia,” ungkap Komjen Syafruddin.
Korban Dibawa ke Rumah Sakit
Lima korban ledakan di Terminal Kampung Melayu Jakarta Timur, dilarikan ke Rumah Sakit Premier Jatinegara, Rabu malam, 24/5/2017, demikian informasi dari tenaga medis dari Ambulans Gawat Darurat DKI Jakarta, Januari Purwoko.
“Seorang korban meninggal dunia, empat lainnya mengalami luka-luka,” ujar Januari Purwoko di RS Premier Jatinegara.
Korban meninggal atas nama Bripda Topan Al Agung dari Unit 1 peleton 4 Polda Metro Jaya, sementara korban lainnya atas nama Bripda Feri (unit 1 peleton 4 PMJ) mengalami luka pada wajah, badan dan paha.
Korban lainnya Bripda Yogi (unit 1 peleton 4 PMj) mengalami luka di sekujur tubuh, Agung (17 tahun) berprofesi sebagai sopir swasta mengalami luka pada kaki, tangan dan badan. Korban lainnya seorang mahasiswi bernama Jihan (19 tahun) mengalami luka melepuh pada tangan kiri.
Berdasarkan keterangan saksi Aris (27) pengendali Bus TransJakarta, ledakan di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu malam terdengar dua kali dengan jeda waktu sekitar 10 menit sekitar pukul 21.00 WIB.
Ledakan pertama terdengar sekitar pukul 21.00 WIB yang keduanya dengan jeda sekitar 10 menit kemudian. Ledakan terjadi di depan WC umum Stasiun Bus Kampung Melayu.
Dua korban ledakan di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, dilarikan ke Rumah Sakit Budi Asih, Jalan Dewi Sartika, Jakarta Timur, ujar Iwan (35), pengendali arus bus Trans Jakarta lainnya.
“Dua korban itu laki-laki dan perempuan,” kata dia yang ikut membantu menolong korban tersebut.
Antara