Perusahaan pengekspor produk pertahanan UkroBoronProm, SE SpetsTechnoExport akan menyediakan persenjataan presisi, peralatan otomotif dan amunisi kepada Filipina, seperti dilansir dari situs resmi SpetsTechnoExport.
Pavlo Barbul, Direktur SFTE “SpetsTechnoExport” dan Oleg Hladkovskiy, Deputi Menteri Pertahanan Ukraina, dalam kunjungan kerja ke Filipina, mengadakan pertemuan resmi dengan Menteri Pertahanan Filipina Delfin N. Lorenzana.
Pihak-pihak tersebut membahas potensi kerjasama antara kedua negara, khususnya dalam bidang pembuatan kapal, produksi sarana pertahanan udara, peralatan radar serta sistem persenjataan drone.
“Faktanya, Filipina dengan pasar dan ekonominya membuka prospek besar bagi pengembang dan produsen Ukraina. Kapal, berbagai sistem senjata, radar, UAV, ini adalah yang dapat Ukraina tawarkan kepada Filipina sebagai bagian dari kerja sama pertahanan yang saling menguntungkan”, kata Deputi Menteri Pertahanan Ukraina.
Kunjungan ini harus menjadi titik awal baru bagi pengembangan kerjasama yang efisien dan berkontribusi pada penguatan keamanan nasional kedua negara. Perusahaan Ukraina juga dapat menawarkan drone baru kepada Filipina, yaitu Anser dan Sparrow.
Drone seri Sparrow dirancang untuk tugas pengintaian taktis jarak pendek dan menengah. Kecepatan penyebaran, kesederhanaan dan kehandalan, ketahanan terhadap efek mekanis dan thermal serta perlindungan menyeluruh dari kelembaban membuat mereka sangat unik dan diperlukan sebagai grup pengintai taktis.
Anser adalah pesawat terbang tak berawak (UAV) untuk memantau area yang luas, garis pantai, posisi dan gerakan musuh di belakang. Dilengkapi kamera yang dapat di zoom hingga 32x memungkinkan untuk penyelidikan secara rinci terhadap suatu wilayah.
Fitur pembeda utama dari pesawat terbang tak berawak mencakup kemampuan untuk tetap mengudara antara 6-12 jam, dapat membawa muatan seberat 5 kg dan menggunakan saluran data digital yang terenkripsi sepenuhnya. Sementara bobot drone adalah 23 kg.
Drone di luncurkan menggunakan ketapel (pelontar) dan mendarat dengan parasut. Karena itu, penggunaan kedua drone tidak memerlukan landasan pacu atau lokasi pendaratan tetap.