MOSKOW – Bulan Agustus 2015 silam, Paris dan Moskow secara resmi menghentikan kesepakatan EU € 1,2 miliar atau setara dengan Rp. 17,8 tiliun saat ini, untuk membangun dan mengirimkan dua kapal induk helikopter kelas Mistral, seperti dilansir dari Sputnik.
Pada saat itu Prancis menolak untuk mengirimkan mereka ke Rusia atas dugaan perannya dalam konflik Ukraina. Tak lama kemudian, Presiden Prancis Francois Hollande menyebut bahwa sebuah kesepakatan telah dicapai dengan Mesir untuk mengirim kedua Mistral itu.
“Ya, sudah termasuk dalam program pengadaan senjata negara. Membangun kapal induk helikopter membutuhkan waktu rata-rata empat tahun, jadi saya kira sekitar saat itu [2022]”, kata Borisov kepada wartawan dalam pameran HeliRussia-2017.
Sebelumnya, Wakil Kepala Staf Angkatan Laut Rusia Admiral Viktor Bursuk mengatakan bahwa Angkatan Laut Rusia saat ini telah menyiapkan spesifikasi teknis yang akan dipakai dalam pengembangan kapal induk helikopter untuk menggantikan Mistral.
Setelah Prancis menolak memasok kapal Mistral ke Rusia, perwakilan Angkatan Laut Rusia dan kompleks industri militer telah menyatakan bahwa Rusia akan mengembangkan kapal induk helikopter seperti Mistral dan dalam beberapa fitur akan melampaui kapal buatan Prancis tersebut.