Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

AS Siapkan Uji Coba Pencegat Rudal Balistik, Atas Kemajuan Korea Utara?

Kim Jong-un melihat hulu ledak rudal setelah simulasi pengujian rudal balistik kembali memasuki atmosfir, 15 Maret 2016. © KCNA
AS Siapkan Uji Coba Pencegat Rudal Balistik, Atas Kemajuan Korea Utara? 1

Ketika Korea Utara, telah membuat suatu kemajuan dalam mengembangkan peluru kendali bekemampuan nuklir yang mampu mencapai daratan AS, Pentagon juga sedang bersiap tuk melakukan uji pencegat rudal yang hingga saat ini masih memiliki catatan yang sangat tidak konsisten dalam hal kemampuannya, seperti dilansir dari Sputnik News.

Pertama kali dikembangkan selama Perang Dingin sebagai bagian dari upaya perang bintang mantan presiden AS Ronald Reagan untuk melawan rudal balistik Soviet, pencegat rudal AS hanya berhasil 9 kali dari 17 pengujian yang dilakukan sejak tahun 1999.

Setelah berhasilnya pengujian rudal Korea Utara terbaru, Kim Jong-un mengatakan bahwa daratan AS berada dalam jangkauan pengamatan untuk sebuah serangan dan ia mengklaim bahwa Pyongyang memiliki rudal yang mampu membawa hulu ledak nuklir besar, namun semua ini belum diverifikasi.

Awal pekan ini, Direktur Badan Intelijen AS Letjen Vincent Stewart memperingatkan dalam sebuah dengar pendapat di Senat AS, bahwa jika kegiatan Pyongyang tidak dihentikan, maka Korea Utara pada akhirnya akan berhasil menciptakan rudal bersenjata nuklir yang mampu mengancam daratan AS, dan hal tersebut tak terelakkan tanpa ada tindakan yang dilakukan.

Meski Pentagon memiliki sejumlah sistem pertahanan rudal, namun hanya satu diantaranya yang dirancang untuk melawan rudal balistik antarbenua (ICBM) Korea Utara. Sistem rudal pencegat ini juga tidak dapat diandalkan, menurut sejumlah kritik.

Badan Pertahanan Rudal Pentagon (MDA) telah menjadwalkan tes pada hari Selasa,  ketika sebuah target akan diluncurkan dari lapangan uji Kwajalein Atoll di Pasifik. Niatnya adalah bahwa rudal tersebut akan dihadang oleh pencegat rudal yang diluncurkan dari ruang bawah tanah di Pangkalan Udara Vandenberg, California.

Juru bicara Badan Pertahanan Rudal AS, Christopher Johnson menjelaskan bahwa sasaran tersebut akan dibuat menyerupai sebuah ICBM, yang berarti bahwa dia akan berjalan lebih cepat daripada rudal uji yang pernah digunakan di masa lalu.

“Kami melakukan skenario uji yang semakin kompleks seiring program tersebut semakin matang dan meningkat. Pengujian terhadap ancaman jenis ICBM adalah langkah selanjutnya dalam proses itu”, kata Johnson pada hari Jumat.

Ada banyak perang urat syaraf yang terjadi antara Washington dan Pyongyang, dengan dua negara saling pamer kekuatan. Korea Utara menolak untuk menghentikan uji coba senjata nuklir dan rudalnya meskipun ada seruan internasional untuk denuklirisasi dan sanksi dari Perserikatan Bangsa-Bangsa.

AS telah mengirim sejumlah kapal induk Angkatan Laut yang dipimpin oleh USS Carl Vinson bersama dengan USS Michigan, serta sebuah kapal selam yang dilengkapi rudal Tomahawk berhulu ledak nuklir di dekat perairan Semenanjung Korea.

Share:

Penulis: