Batam – PT Palindo Marine selaku pemenang lelang pembangunan lima Kapal Kelas I Kenavigasian Kementerian Perhubungan akan merampungkan proyek tersebut Oktober 2017.
Direktur Utama PT Palindo Marine Harmanto di Batam, Rabu, 31/5/2017 mengatakan pembangunan dengan kontrak tahun jamak (multiyears) 2015-2017 tersebut dikerjakan secara paralel.
“Kita ada dua paket, satu paket ada tiga kapal, ada yang dua kapal, jadi totalnya lima, semuanya sudah selesai tapi masih ada pekerjaan kecil dan uji coba laut jadi Oktober,” katanya.
Saat ini pengerjaan badan kapal keseluruhan sudah selesai, tinggal menambahkan alat navigasi, perlengkapan interior dan lainnya.
Harmanto mengatakan rata-rata satu kapal dikerjakan oleh 150 orang dan harga satu kapal tersebut yaitu Rp125 miliar.
Dalam kesempatan sama, Direktur Kenaviagsian Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Bambang Wiyanto mengatakan pihaknya masih kekurangan kapal kenavigasian.
Seharusnya jumlah kapal kenavigasian yaitu 103 kapal di seluruh Indonesia, namun saat ini yang dimiliki hanya 63 kapal.
“Tapi kita ada pengadaan baru 20 kapal untuk mengganti yang tua-tua. Ya kalau 63 ditambah 20, berarti kurang 20 lagi,” katanya.
Pihaknya telah melelang pembangunan 20 kapal dalam kontrak tahun jamak 2015-2017 yang lima di antaranya dikerjakan oleh PT Malindo Marine.
“Jadi ada 20, Kelas III-nya ada lima sudah selesai dan dipakai, Kelas I-nya ada 15, yang ada di sini lima, galangan lain 10 unit,” katanya.
Bambang mengatakan kapal navigasi juga dibutuhkan untuk operasi Masa Angkutan Lebaran. Saat ini kesiapannya sudah 97 persen yang sudah dibagi di 25 lokasi.
Ia berharap agar PT Palindo Marine dapat segera menyelesaikan pembangunan empat kapal Kenavigasian lainnya.
Pembangunan lima unit Kapal Kelas I Kenavigasian yang sedang dilakukan oleh PT Palindo Marine memiliki spesifikasi panjang 60 meter, lebar 12 meter, tinggi 4,7 meter, kecepatan 15 knot, jarak jelajah kapal 4000 Nautical Mile, kapasitas tangki bahan bakar kurang lebih 220 ton, dan tangki air tawar kurang lebih 100 ton.
Antara
