Beijing – China membalas tawaran Presiden Taiwan Tsai Ing-wen untuk membantu transisi China menuju demokrasi pada 5/6/2017, dengan mengatakan bahwa “nilai dan gagasan” yang didorong oleh partainya telah menyebabkan kekacauan di negara pulau itu.
Kantor Urusan Taiwan di China mengatakan bahwa hanya orang China daratan yang memiliki hak untuk berbicara mengenai urusan daratan, sambil menyarankan agar Tsai lebih baik meluangkan waktunya untuk merefleksikan ketidakpuasan yang meluas di Taiwan dan alasan mengapa hubungan lintas selat kedua negara menemui jalan buntu.
Beijing tidak mempercayai Tsai dan Partai Progresif Demokratik yang berkuasa karena secara tradisional menganjurkan kemerdekaan untuk Taiwan. Beijing mengatakan bahwa pulau itu adalah bagian dari China dan tidak pernah meninggalkan penggunaan kekuatan bersenjata untuk membawa negara itu di bawah kendalinya.
“Kami lebih dekat dari titik lain dalam sejarah menuju peremajaan besar orang-orang China,” ujar juru bicara Kantor Urusan Taiwan Ma Xiaoguang mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke Reuters.
“(Pihak berwenang Taiwan) seharusnya tidak mengalihkan perhatian dan menghindari tanggung jawab sambil terus mengobarkan antagonisme lintas selat,” pungkas Xiaoguang.
Berbicara pada hari Minggu dalam peringatan 28 tahun penindasan dan kekerasan terhadap demonstrasi pro-demokrasi yang dipimpin mahasiswa di Lapangan Tiananmen Beijing, Presiden Tsai mengatakan bahwa kesenjangan terbesar antara Taiwan dan China adalah demokrasi dan kebebasan, menyinggung Beijing pada saat hubungan berada pada titik rendah.
“Untuk demokrasi: ada yang lebih awal, ada yang terlambat, tapi akhirnya kita sampai di sana,” kata Tsai di media sosial.
“Meminjam pengalaman Taiwan, saya percaya bahwa China dapat mempersingkat rasa sakit dari reformasi demokrasi,” ujar Tsai menambahkan.
Setelah hampir 40 tahun masa darurat militer yang diberlakukan oleh Nasionalis di Taiwan, negara pulau itu pada akhir 1980an memulai transisinya sendiri menuju demokrasi dan mengadakan pemilihan presiden langsung sejak 1996.
Sementara puluhan ribu orang berkumpul untuk menyalakan lilin di Hong Kong pada hari Minggu, hari peringatan peristiwa Tiananmen tetap menjadi hal tabu di China daratan, di mana peringatan publik dilarang.
Antara/Reuters