Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

ISIS Tidak Bisa Membangun Pijakan di Indonesia

Sebuah kebakaran menghanguskan beberapa rumah setelah serangan udara yang dilakukan oleh Angkatan Udara Filipina di Marawi, Filipina selatan, Sabtu (27/5/2017). (AP/Bullit Marquez)
ISIS Tidak Bisa Membangun Pijakan di Indonesia 1

Ali Fauzi, bekas militan Indonesia yang pernah berperang di Mindanao dan juga adik pelaku Bom Bali Mukhlas dan Amrozi, mengatakan bahwa Pulau Mindanao merupakan satu-satunya tempat bagi ISIS untuk bisa berpijak karena begitu mudahnya lalu lintas senjata dan amunisi di pulau itu. Ia menyampaikan bahwa ISIS tidak akan bisa membangun pijakan di Indonesia dan Malaysia.

“Mereka (ISIS) kemungkinan terbesar mendirikan teritorinya di Filipina berkat senjata dan amunisi tersebar luas dan mudah sekali didapatkan di sini,” ujar Ali Fauzi kepada Channel News Asia.

Fauzi pernah membeli senjata dengan mudah di pasar gelap di Mindanao sewaktu bertempur untuk kaum separatis Front Pembebasan Islam Moro (MILF) pada tahun 1994—1997 dan 2002—2006. Menurutnya, kebanyakan senjata itu dijual oleh militer di pasar gelap.

“Saya mengetahuinya dari bekas kolega-kolega saya di MILF bahwa situasi seperti itu tidak berubah,” kata Fauzi.

Sementara itu, bekas pemimpin Jemaah Islamiyah Nasir Abas menjelaskan bahwa membangun kamp pelatihan paramiliter di Gunung Kararao di dekat Marawi. Seperti Fauzi, dia juga pernah dengan gampang membeli senjata di Mindanao.

“Waktu itu sejumlah tentara Filipina kabur karena takut bertempur. Kapan pun mereka kabur, mereka menjual senjata kepada penduduk setempat,” kata Nasir. “ISIS menyasar Marawi karena ini adalah kota bermayoritas muslim.”

Saat ini kelompok Maute dan satu faksi Abu Sayyaf tengah merepotkan militer Filipina di Marawi. Kota itu dikenal sebagai pusat Islam, kota dengan mayoritas penduduk muslim di negara yang 90 persen penduduknya beragama Katolik Roma.

Sumber: Antara

Share:

Penulis: