Rusia mencurigai bahwa Amerika Serikat kemungkinan berencana untuk menyerang tentara Suriah menggunakan Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS), karena sebelumnya Pentagon telah memindahkan sisetem peluncur roket tersebut dari Yordania ke pangkalan militer al-Tanf di Suriah.
Dilansir dari TASS Defense, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa jangkauan Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) tersebut tidak cukup untuk memberikan dukungan bagi unit-unit tempur Pasukan Demokratik Suriah yang didukung oleh Amerika Serikat yang berperang melawan kelompok teroris Negara Islam di Raqqa. (15/06/2017)
Rusia juga menyatakan keprihatinan atas tindakan yang dilakukan oleh AS tersebut dengan menyebut bahwa penempatan senjata asing di wilayah tersebut harus mendapatkan izin dari pemerintah Suriah.
“Pasukan koalisi anti-teroris yang dipimpin oleh AS telah beberapa kali menyerang pasukan Suriah didekat perbatasan Yordania, sehingga dapat diasumsikan bahwa serangan semacam itu akan berlanjut, namun kali ini melibatkan Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi yang mematikan”, kata Kementerian Pertahanan Rusia.
Diberitakan sebelumnya bahwa militer AS telah memindahkan dua unit sistem HIMARS dari Yordania ke pangkalan militer yang terletak di dekat kota al-Tanf, sekitar 18 kilometer dari perbatasan Yordania.
