Sekutu [AS] yang berantakan, presiden Filipina Rodrigo Duterte, yang tak kelihatan dalam 4 hari terakhir, kemarin merilis beberapa foto yang menunjukkan bahwa ia terlihat lemah dan lusuh, serta mengenakan jaket kulit (meskipun cuaca terik) menyembunyikan kondisinya, seperti dilansir dari China Topix, sebuah media pro Amerika Serikat.
Ketidakmunculan Duterte menimbulkan rumor bahwa presiden yang terkenal karena telah membantai para tersangka narkoba tersebut telah meninggal atau hampir. Sebuah Laporan mengatakan bahwa Duterte menderita stroke dan sebagian tubuhnya lumpuh.
Presiden Duterte sedang memeriksa sejumlah dokumen di Istana Kepresidenan Balay Pagbabago. (15/06/2017) © Christoper LawrenceFoto tersebut (kanan) menunjukkan kondisi terakhirnya. Foto yang sangat menggelikan yaitu ketika presiden Duterte meneliti sejumlah dokumen di Istana Balay Pagababago, Manila, Filipina. Pengamat bermata jeli melihat bahwa Duterte memegang pena terbalik dalam foto itu.
Menurut China Topix lembaga propaganda Filipina mengatakan bahwa foto itu diambil untuk menunjukkan bahwa sang presiden masih tetap bekerja meskipun tidak terlihat sejak 11 Juni.
Dan foto itu dirilis untuk meredam desas-desus yang menyebut Presiden Duterte sedang sakit.
Foto lainnya yang diambil 15 Juni yang lalu, saat presiden Duterte tampil di depan publik.
Presiden Duterte terlihat lemah dalam foto tersebut, bertolak belakang dengan klaim yang disampaikan oleh para pendukungnya bahwa mantan walikota Davao City berada dalam keadaan yang sehat dan sangat baik meskipun melewatkan perayaan Hari Kemerdekaan Filipina pada 12 Juni lalu.
Kepala protokoler negara, Ernesto Abella mengatakan bahwa presiden Duterte beristirahat setelah menghadapi “jadwal yang sangat padat”, termasuk mengunjungi tentara yang terluka dan terbunuh dalam pertempuran di Marawi. Abella pun mengatakan bahwa Duterte berada dalam kondisi “kesehatan yang prima”.
Wakil Presiden, Menteri Luar Negeri dan Kepala Redaksi Kepresidenan mewakili Presiden Duterte saat upacara pengibaran bendera dan memberikan karangan bunga di Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Filipina di Taman Rizal, Manila, 12 Juni yang lalu.
Wakil Presiden Leni Robredo, yang akan mewakili Presiden Duterte dalam upacara tersebut, menyangkal bahwa ia akan menggantikan posisi Duterte yang sedang sakit.
Senator Antonio Trillanes IV, seorang kritikus terdepan terhadap Duterte, telah menyerang absennya sang presiden tersebut dalam Upacara Hari Kemerdekaan pemerintahannya yang pertama, dan mengatakan bahwa Duterte tidak memiliki disiplin.
Kritikus lainnya, Gary Alejano dan Ifugao Rep Teddy Baguilat dari partai Magdalo, yang ada di Dewan Perwakilan Rakyat mengatakan bahwa status kesehatan Duterte harus diungkap ke publik karena ini menyangkut masalah nasional.
Namun, penasihat hukum kepresidenan Salvador Panelo menyebutkan bahwa presiden kuat dan dia kuat seperti banteng. Menurut undang-undang dasar Filipina bahwa kondisi presiden harus diungkapkan jika presiden mengalami sakit serius.
Duterte kembali ke kampung halamannya di Davao City pada tanggal 15 Juni lau adalah guna menghindari pemeriksaan media dan untuk memulihkan kondisinya, menurut asumsi China Topix.
Kondisi Presiden Duterte Sangat Sehat
Sementara itu dilansir dari media Filipina, Minda News, bahwa kondisi Presiden Duterte itu baik-baik saja. Presiden Duterte terlihat di markas Angkatan Udara Filipina di Villamor, dan tampak Presiden Duterte memberikan salam hormat dan berjabat tangan kepada personil Angkatan Udara menggunakan tangan kanannya.
Sebuah rumor tak sedap telah menyebar pada hari Selasa, (13/06/2017) , bahwa Presiden Duterte menderita stroke, dan bahwa lengan kanannya lumpuh serta ia mengalami muntah-muntah.